Tanjungpandan, BELITONGBETUAH.com – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Babel, Rudi Hartono, Eka Budhiarta dan Yoga Nursiwan, Rabu ( 20/4) melakukan kunjungan kerja ke Jobber Pertamina, Tanjung pandan.
Hasilnya, ada 4 langkah yang akan diambil pihak Jobber Pertamina, Tanjung Pandan terkait kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax.
Ke- 4 langkah tersebut, yakni: 1. Pertamina akan melakukan koordinasi kepada pihak Kepolisian mengenai antrian dan pendistribusian BBM yang terindikasi dipergunakan kurang tepat.
- Rencana pembuatan semelter khusus, pengisian Pertamax Industri untuk mengarahkan kepada Penambang Timah, harus mengisi kepada semelter tersebut.
- Penegasan kepada SPBU, untuk kendaraan pengisian maksimum sesuai dengan kapasitas normal tangki mobil.
- Tidak diperbolehkan menggunakan tangki yang sudah di modifikasi dalam pengisian BBM.
Sebelum mengutarakan langkah-langkah yang harus diambil, Supervisor Jobber Pertamina, Tanjung Pandan, Kiki Widy mengakui, bahwa stok pertamax di minggu lalu sempat terhambat, disebabkan kondisi kapal sedang mengantri di loading port.
“Jadi untuk pertamax masih kita atur. Tapi kemaren kalau bapak boleh lihat. Pertamax itu kita jadikan angka sampai 300 persen kita salurkan, sampai 3 kali lipat DOT harian, untuk memenuni di wilayah Belitung,” terang Kiki kepada 3 anggota dewan tersebut.
Lanjutnya, untuk di hari ini pertalite baru dikondisikan disaat pertamax sudah ada. Tujuannya, di saat pertalite tidak ada, minimal pertamax ada, begitu juga sebaliknya.
“Jadi itu faktor eksternal, kita juga memang tidak bisa kontrol. Cuma kami pastikan selalu ada barang. Untuk pertamax suplai sampai 8 hari ke depan bisa aman,” jelasnya sambil melanjutkan untuk 8 hari itu, sekarang sedang ada ploting kapal. “Jadi kapalnya stand by untuk melakukan pembongkaran,” tambahnya.
Ia mengatakan, yang membuat antrian panjang di SPBU adalah pengerit, sehingga penggunaannya tidak tepat sasaran. Tapi untuk menindak lanjut itu adalah pihak kepolisian.
Kiki juga menjelaskan, jumlah armada di TBBM ada 11 armada dengan rincian 4 penggunaan untuk Pertamax, 2 kendaraan pertalite, 2 kero, 2 Biosolar dan 1 kendaraan pertadek.
“Untuk pertamax kita ada di angka 500 KL. Untuk BOT (Built-Operate-Transfer) kita itu diangka 40. Jadi itu bisa sampai 10 hari kalau tangkinya penuh,” tukasnya.
Lebih lanjut Kiki sampaikan, untuk pertalite sendiri, ada di angka 1.200 Kl, volume tersebut bisa untuk diangka 4 hari jika terisi full. Sementara untuk bio solar diangka 1.700, itu bisa sampai 10 hari dan untuk Pertamina Dex diangka 205, bisa di sampai 130 hari.
Selain itu, terkait penyaluran pertamax, ia menyebutkan jumlah Pertashop di 2 kabupaten sebanyak 24 Pertashop. Rencananya akan ada penambahan 3 Pertashop, sedangkan kapasitas masing-masing pertashop bisa mengisi sampai 2 ton, hanya saja serapan masing- masing Pertashop setiap harinya berbeda-beda.
Tapi disaat kondisi seperti ini bebernya, akan mengoptimalkan penyaluran ke Pertashop dan akan diatur, sehingga dapatnya secara bergantian.
“ Kita kendalanya pada mobil tangki. Tapi mobil tangki di minggu depan sudah terpenuhi. Semua kebutuhan Pertashop di munggu depan (hari selasa) saya pastikan ada,” pungkasnya. (Arya)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…