Vivi Biliton Spice, Tak Pernah Lelah Memasarkan Lada Belitung

oleh -

BELITUNG, BELITONGBETUAH. com – Dijadikannya Belitung sebagai penyelenggaraan Launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Pendepo Tanjung Kelayang, Belitung merupakan momentum bagi kebangkitan UMKM Indonesia, Khusunya di Bangka Belitung.

Salah seorang pelaku UMKM yakni Lada Biliton Spice, Vivi Widyana saat ditemui di standnya pada Sabtu ( 21/5) mengatakan dirinya sangat bersyukur dan bangga dengan acara tersebut, sebab ini sebuah momentum bagi pelaku UMKM terutama di Belitung.

Vivi menyebutkan dirinya merupakan Mitra binaan Bank Indonesia (BI), dimana BI ujarnya berkolaborasi dengan Pemda setempat untuk mengajak para pelaku UMKM mengikuti berbagai pelatihan seperti desain produk, packing produk yang baik sehingga selalu bisa untuk beradaptasi, berinovasi seiring dengan kemajuan zaman.

Kepada BB, ia menceritakan dirinya mulai menggeluti Biliton Spice sejak tahun 2015. Awalnya, produk tersebut dititipkan di toko Oleh-oleh dan restoran yang menjadi titik kunjungan wisatawan.

Hingga masuk ditahun ke tiga, pasaran Biliton Spice mulai melakukan perluasan market di Jabodetabek. Ungkapnya, tidak mudah memperluas pasaran prodak lokal sampai ke kota besar. Soalnya, ketika dipasarkan disana, mereka berkata, lada lagi – lada lagi. Apa sih spesialnya. Mendengar ungkapan tersebut, itu menjadi sebuah PR bagi Biliton Spice, untuk menjelaskan apa yang spesial dari Biliton Spice.

“Setelah saya jelaskan panjang lebar. Kata mereka itukan, katanya mbak. Karena mbak orang Belitung, tentu mengunggulkan produk daerah sendiri. Itu menjadi PR lagi buat saya,” ujar Vivi mengisahkan betapa sulitnya ia memasarkan lada Belitung ke luar daerah.

Meski demikian, bukan Vivi namanya kalau ia langsung menyerah terhadap situasi tersebut. Ia tetap merasa optimis, dikarenakan ia tahu betul lada Belitung adalah yang terbaik. Menurutnya, sebagai salah satu produk yang dilihat dengan indikasi geografis, tingkat piperin lada Belitong hampir dua kali dari lada daerah atau negara lain.

Dijelaskan Vivi, piperin tingkat level kepedasan atau keharuman lada. pada pada umumnya, berkisar pada 2,8 – 3,2 persen. “ Tapi kalau lada Biliton (Belitong) tingkat piperinya 5,8 sampai 7,2 persen,” bebernya seraya menerangkan hal itulah yang membuat lada Biliton (Belitong) menjadi salah satu Geoproduk UNESCO Global Geopark Belitong.

Ia juga menjelaskan level piperin lada Belitong, erat hubungannya dengan unsur hara, geologi, curah hujan, temperatur dan sebagainya, sehingga tanaman lada bisa menghasilkan kualitas diatas rata-rata.

“Kita kalau bicara ekspor, dari zaman dulu sudah ekspor lada. Tapi ekspor dalam brand dan tidak kehilangan identitas original Indonesia itu, sangat lah menantang,” tukasnya dan mengaku,” Saya sering bertemu dengan buyer yang sudah serius dengan produk Biliton Spice. Eh ujung-ujungnya PHP (pemberi harapan palsu). Menggiring saya untuk menjual dalam karungan,” tambahnya.

Dari besaran porsi yang diberikan dan di fasilitasi Pemerintah bagi para pelaku UMKM di Belitong, Vivi berharap masyarakat Belitong bisa mengambil peran untuk bisa semakin memperkenalkan produk daerah sendiri, sehingga ketika mengetik Biliton, itu adalah produk Indonesia. “Enggak kan lari, Belitong, Bangka Belitung, Indonesia,” imbuhnya. (Arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *