Banyak Yang Minta Pesona Belitung Beach Festival Diperpanjang

oleh -
BDSNoV2024_iklan

TANJUNG PANDAN, BELITONGBETUAH. com – Minggu malam ( 14/8) acara Pesona Belitung Beach Festival ditutup. Event yang berlangsung selama 5 hari itu, mulai dari ( 10/8) masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Kementerian Periwisata dan Ekonomi Kreatif. Semalam, suguhan terakhir dari rangkaian acara ditutup dengan meriah dan mampu membuat masyarakat terkesima dengan berbagai atraksi yang ditampilkan.

Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) mengatakan, berbagai atraksi yang ditampilkan merupakan upaya Pemerintah dalam mempromosikan pariwisata sebagai destinasi wisata.

Sebutnya, secara ekonomi, sektor pariwisata memberikan kontribusi nyata dalam perolehan devisa negara, PAD dan pendapatan masyarakat, usaha-usaha pada sektor pariwisata telah membuka lapangan kerja yang luas.

Dengan apa yang disajikan dalam Pesona Belitung Beach Festival, Sanem yakin bahwa masyarakat belum puas sebetulnya, kalau event tersebut digelar dalam waktu yang singkat.

“Banyak mintak ingin diperpanjang. Tapi insya Allah tahun depan kita perpanjang lagi,” ujar Sanem menyampaikan sambutannya pada malam penutupan Pesona Belitung Beach Festival yang digelar di pantai Tanjung Pendam.

Secara jelas, Sanem sampaikan event ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat baik itu dari segi penampilan seni budaya dan secara ekonomi. Meski sektor pariwisata sempat redup akibat pandemi, tetapi tetap masih menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebab menurutnya, pariwisata masih bisa dikembangkan sehingga memberikan banyak efek positif terhadap sektor lain, salah satunya menopang UMKM.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Bakrie Hauriansyah mengatakan, Pesona Belitung Beach Festival ini, orientasinya adalah program pemerintah pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Karena kita di daerah, ini menjadi pemulihan ekonomi kabupaten Belitung. Apa bentuknya, bentuknya agar kita bisa memeratakan perekonomian,” tutur Bakri Hauriansyah.

Lanjutnya, ketika event ini diselenggarakan, pihaknya memberikan kesempatan kepada beberapa pelaku ekonomi kreatif untuk mereka tampil sehingga mendapatkan income, sehingga disitulah terjadi pemerataam ekonomi atau perputaran ekonomi.

Ia juga menjelaskan, selama 5 hari event digelar, transaksi ekonomi telah mendekati Rp 1 Miliar.

“Kalau kita coba untuk beraudiens kepada masyarakat pelaku ekonomi kreatif, mereka akan katakan bahwa, saya satu malam ini saja, sudah bisa menutupi kekurangan kita selama 1 bulan,” terangnya.

“Jadi kalau kita bicara investasi, investasinya dari Pemerintah ada. Kemudian dari masyarakat yang mereka beli, belanja dan sebagainya kepada produk ekonomi kreatif, dan kuliner akumulasi uangnya luar biasa,” jelas Bakrie lagi.

Bakrie menyebutkan, melalui berbagai event atau kegiatan yang digelar, pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat, sehingga fungsi Dinas Pariwisata selaku pembina, bisa betul-betul dirasakan oleh masyarakat, dan tidak hanya lip service.

Hal lain yang ia sampaikan, bahwasannya sifat penyelenggaraan festival ini kolaboratif, ketika berkolaborasi dengan berbagai pihak, melihat dari sekian banyak festival yang telah diselenggarakan, tampaknya festival ini berhasil membuat masyarakat betah.

“Kita akan evaluasi untuk bagaimana kedepan kita mencoba, masyarakat itu betul-betul merasakan, menjiwai seolah-olah dia yang tampil sebagai subjek, jadi tidak saja sebagai objek, seolah-olah festival ini memang betul-betul milik kita semua,” imbuhnya. (Arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *