TANJUNG PANDAN, BELITONGBETUAH. com – Komisi II DPRD Belitung memanggil pihak PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dan pihak SPBU terkait pemerataan distribusi BBM.
Direktur sekaligus Pemilik SPBU Petikan, Kecamatan Badau, Hermawan Ariandy mengatakan, pemanggilan tersebut dilakukan untuk mencari solusi agar masyarakat bisa mendapatkan BBM sesuai dengan kebutuhan.
“Kalau masalah kuota sebenarnya itu sudah masalah nasional, bukan lagi masalah kabupaten. Nanti biar lah pemerintah pusat yang akan mengevaluasi,” kata Iwan sapaan akrab Hermawan Ariandy kepada awak media usai RDP bersama DPRD, Rabu (31/8/2022).
Sementara itu, untuk suplai BBM di SPBU atau SPBN sudah harus menyiapkan tebusan perencanaan BBM sesuai permintaan. Tetapi karena Belitung adalah daerah kepulauan, kendala utama yang sering terjadi adalah cuaca yang sulit diprediksi.
“Apalagi saat ini sudah dipunghujung tahun, otomatis ombak di laut lebih tinggi yang mengakibatkan suplai kapal sedikit agak ada kendala,” katanya.
Terang Iwan, meski terjadi kendala akibat cuaca, tetapi selalu ada link Supply. Pastinya pertamina pun sebetulnya selalu berusaha, apalagi ia sudah bergabung di pertamina sejak tahun 2004, dimana ia sudah hapal betul bahwa pertamina tidak akan membuat suatu daerah sampai tidak ada minyak.
Sementara itu Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Hizkia Reiner Bontong mengatakan, suplai BBM tidak ada pengurangan, secara kabupaten kuotanya tetap sama sebanya 280 Kiloliter per hari.
“Cuma memang kita lakukan per penyalur karena kadang-kadang kebutuhan itu beda-beda setiap hari, artinya kebutuhannya tidak sama. Seperti G20 kita fokuskan (suplai) ke Tanjung Binga karena pusatnya (pertemuan G20) disana,” jelasnya.
Ia menerangkan, penyesuaian suplai BBM disetiap penyalur sudah biasa dilakukan, tetapi secara kabupaten kuotanya tetap sama. Namun, dalam rangka G20, pertamina akan menambah kuota BBM Kabupaten Belitung.
Penambahan kuota yang akan dilakukan jenis Pertalite dan Pertamax yang semula 280 kiloliter per hari menjadi 310 kiloliter. Penambahan ini ujarnya merupakan komitmen dari pertamina untuk G20 di Belitung.
“Penambahan jumlah suplai tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM kendaraan delegasi dan tamu undangan lainnya. Kami upayakan selama pelaksanaan G20 suplai BBM di Belitung aman dan mencukupi,” kata Reiner lagi.
Selain itu, Pertamina juga akan mengoperasikan satu unit mobil tangki BBM dengan kapasitas lima kiloliter yang ditempatkan di sekitar lokasi acara G20 guna melayani pengisian BBM bagi kendaraan peserta G20.
Mobil tersebut nantinya akan stand by di daerah tujuan Pertemuan G20 di Tanjung Binga, yang dekat dari lokasi Hotel Sheraton.
Ia juga menyampaikan, untuk memastikan kelancaran distribusi BBM selama berlangsungnya pelaksanaan G20, depot BBM di sana akan beroperasi selama 24 jam.
“Kami akan memaksimalkan pengantaran BBM pada malam hari mulai dari pukul 22.00 sampai 05.00 WIB sehingga ketika SPBU buka langsung bisa menjual BBM,” ujarnya
Ia berpesan kepada masyarakat untuk membeli BBM sesuai dengan spesifikasi kendaraan yang seharusnya. ” Jadi, tolong jangan menggunakan tangki yang sudah dimodifikasi,” tandasnya. (Arya)