From Bangka Belitung To The World sebuah tema yang digelar dalam rangkaian acara G20 di Pendopo, Tanjung Kelayang, Jumat ( 9/9). Acara itu dihadiri Pj. Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin, Bupati Belitung Sahani Saleh, Kepala Dinas Pariwisata Beltim, Evi Nardi, Anggota DPD RI Darmansyah Husein, serta para undangan lainnya. Kegiatan yang khusus dipersembahkan kepada para delegasi negara G20. Yang sore itu, tampak menikmati beragam suguhan acara seperti puisi oleh Bang Diran dari Kopi Janggut, fashion show batik, tarian kolosal pendulang timah dan tarian JPJR ( Jelajah Pesona Jalur Rempah) Beltim.
Ditemui usai acara, Ketua Pelaksana event From Bangka Belitung To The World, Syarifah Amelia, biasa di sapa Amel mengatakan kegiatan ini merupakan arahan dari Menteri BPN, Gubernur Babel, Bupati Belitung dan Bupati Beltim. Dengan gelaran acara ini ujar Amel, sekaligus telah membuktikan bahwasannya masyarakat Belitong sangat mendukung dan ikut berpartisipasi atas perhelatan DWG G20 ini, yang diselenggarakan oleh pemerintah.
‘’Ini adalah tonggak sejarah, bahwa pembangunan inklusif itu benar ada. Ini contoh dari pembangunan inklusif tadi, essensi dari SDGs (Sustainable Development Goals). Kita percaya, segala sesuatu yang berkelanjutan itu semuanya harus terlibat, sebab kalau sendiri-sendiri pada satu titik pasti buyar,’’ jelas Amel.
Untuk temanya sendiri, Amel menerangkan, mengingat para delegasi tersebut telah datang ke Belitong, hanya saja bila tanpa ada acara, akan terlihat pasif. Walau diakui Amel, forum G 20 ini memang sifatnya terbatas. ‘’ Namun dengan satu dan lain cara, kita harus menunjukkan juga, bahwa masyarakat Babel ini punya banyak hal yang akan di perlihatkan kepada para delegasi tersebut. Hanya saja karena terbatas waktu, terbatas tempatnya, karena ini Cuma rangkaian acara, maka tidak semua bisa ditampilkan disini,’’ bebernya.
Meski demikian, Amel tekankan, tolong diingat bahwa dari Bangka Belitong untuk dunia itu banyak. “Jadi ini adalah kegiatan untuk mengikat, untuk menunjukkan kepada peserta delegasi G 20, serta belasan organisasi, untuk mereka datang lagi ke Belitong karena kami masih banyak hal yang diperlihatkan kepada dunia,’’ katanya.
Karena itulah Amel menilai, acara yang disajikan dipendopo tersebut hanya sebagian kecil saja, yang mewakili keberagaman masyarakat Belitong. Seperti batik, sebutnya merupakan high end fashion,’’ Kalau nasional itu jelas, karena tadi ada desainer sekelas Itang Yunaz, dengan salah satu modelnya, tadi salah satunya ada Debby Sahertian. Aku jelas terpesona dengan fashion yang tadi ditampilkan,’’ tuturnya.
Kemudian, Amel juga menyebutkan untuk dance kolosalnya sendiri dengan tarian kolosal pendulang timah “ Mewakili sisi humanis Belitong dengan segala macam dinamika Pertambangannya. Serta satu lagi tadi, ada tarian kolosal JPJR yang menggambarkan warna warni Belitong dengan kemeriahan Budayanya, entertaining pariwisata. Message-nya yang akan kita sampaikan ‘’you cant find everything ‘’ di Bangka Belitung. Jadi, dari Bangka Belitong untuk dunia itu ada banyak hal,’’ pungkasnya. (Yusnani)