Jangan Cari Pak Untung, Tapi Cari Pak Slamat! Maksudnya?

oleh -
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-00PMI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-03PERUMDATIRTABATUMENTASBADIA
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-05DESAGUNUNGRITING
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-11DESAKACANGBUTOR
previous arrow
next arrow
Shadow

Itulah pesan yang disampaikan oleh Marzuki, Sekretaris Inspektorat, dalam kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Desa Kab, Belitung 2022, di Gedung Serba guna, Pemkab Belitung, Kamis (22/9), dihadapan para Kades beserta perangkat desa.

IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-09DESATANJUNGRUSA
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-17DESAPADANGKANDIS
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-18DESAKEMBIRI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-19DESASIJUK
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-20DESABULUHTUMBANG
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-22DESASIMPANGRUSA
previous arrow
next arrow
Shadow

Slogan bergaya satire ini, sangat dipahami dan dimengerti bagi peserta yang hadir. Secara mendasar berupa arahan, kepada Kepala Desa dalam menyelenggarakan Pemerintahannya harus sesuai aturan dan selalu berhati-hati dalam pengelolaan keuangan desa.

Ditemui usai acara, Marzuki menerangkan poin penting dari kegiatan tersebut, yakni melaksanakan Perbup No 51 A Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa Pada Pemerintah Desa di Kab. Belitung.

‘’ Ini sinergitas pengawasan, disitu ade Inspektorat, BPKAD, ade Bidang Pemdes dan Kecamatan. Kegiatan ini rutin, biasanya kami road show ke kecamatan-kecamatan. Tapi tahun ini berhubung ada pelantikan 14 Kades baru, kita satukan sekaligus silatuhrahmi. Oh, ini Pak Kades yang baru, walaupun ada yang incumbent. Kita juak minta saran dan masukan dari mereka. Jadi, ketika kita pancing, banyak hal yang ditanyakan mereka. Ape agik Kades yang baru, tapi tadi waktunya memang terbatas,’’ terangnya.

Karena itulah, ia sampaikan kepada para peserta, pendampingan dan konsultasi bisa dilakukan di kantor. “ Kita terbuka. Kita berharap, dengan ade road show dan pengawasan, kita memperkecil kasus, supaya terbuka, dan hati-hati. Jangan main-main, itukan duit negara,’’ imbuhnya.

Tentunya, memperkecil kasus berkenaan dengan keuangan. ‘’ Maksudnya, aset berkenaan dengan keuangan, administrasi ujung-ujungnya ke keuangan. Jadi erat kaitan dengan pengelolaan keuangan. Kita memberi warning. Walaupun ada Siswaskeudes, kita pantau terus. Pengawasan ini tidak mencari yang salah, tapi ada pembinaan. Tapi kalau salah tadi, memang ade pola pikir e yang sengaje. Kan ketahuan. Tapi kalau ada kesalahan administrasi yang harus dibina, kita bina,’’ jelas Marzuki lagi.

Terkait dengan Siswakeudes (Sistem Pengawasan Keuangan Desa) sendiri, disampaikan Marzuki, di Provinsi Babel, baru Belitung yang menggunakan aplikasi ini. ‘’ Disini, kita dapat melihat, nok mane Kades-kades yang mempunyai resiko tinggi terhadap pengelolaan keuangan. Maksudnya akan ketahuan, kalau ade yang belum meng-apload, ketahuan BKU-nya berapa. Ini ada strategi sendiri,’’ ujarnya.

Kembali ia sampaikan maksud acara ini, selain ingin silaturahmi dengan para Kades yang dilantik, juga mewarning mereka, bahwa Penyelenggaraan Pemerintah Desa harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. ‘’ Jangan sampai kebijakan itu akan menimbulkan mindstra dan approach. Penekanan kami itu,’’ katanya. (Yusnani)

IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-24DESAMENTIGI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-26DESAAIRBATUBUDING
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-27DESAIBUL
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-28DESABADAU
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-29DESAAIRSERUK
previous arrow
next arrow
Shadow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *