Manggar, belitongbetuah. com – Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur akan menggalakkan transformasi perpustakaan berbasis digital di setiap desa yang ada. Hal itu karena desa merupakan Pemerintahan yang terdekat dengan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar dalam Workshop mengenai Penguatan Peran Perpustakaan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi dan Komunikasi melalui Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Selasa (18/10).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh desa yang ada di Belitung Timur (Beltim), berlangsung di Gedung Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Beltim mulai 18 hingga 21 Oktober mendatang.
Menurut Khairil, perpustakaan di desa sangat perperan penting dalam menempati posisi strategis guna mendukung peningkatan SDM di pedesaan.
Perpustakaan desa juga merupakan sarana peningkatan kualitas SDM yang mudah dijangkau oleh masyarakat pedesaan. Bagi desa yang belum memiliki perpustakaan, agar bisa segera mendirikan perpustakaan.
Sementara bagi desa yang sudah memiliki agar segera menindaklanjuti dengan pengadaan sarana prasarana untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan. Serta, terus menjaga dan mengembangkan fasilitas yang telah berdiri sehingga mampu menjadi pusat informasi bagi masyarakat desa.
“Dalam mencapai hal tersebut, diharapkan agar perpustakaan desa lebih banyak membangun kerjasama atau jejaring dengan organisasi, lembaga, komunitas yang ada di desa atau masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Beltim Mudiarsono mengatakan, untuk menggalakan transformasi perpustakaan berbasis digital di setiap desa, sebanyak 40 perangkat desa ikut dalam Workshop tersebut.
Menurutnya, peserta yang berasal dari perangkat desa, dirasa tepat karena perpustakaan desa dapat menjadi pusat informasi yang lengkap, menarik dan mudah dijangkau sehingga mampu memberi kontribusi bagi pembangunan di desa.
Diharapkan, peserta dapat memahami pentingnya literasi melalui transformasi perpustakaan untuk pembangunan manusia serta meningkatkan pengetahuan peserta tentang konsentrasi strategi pengembangan berbasis inklusi sosial.
Ia juga menyebutkan, sejauh ini pihaknya sudah mulai menerapkannya di sekolah-sekolah, supaya mereka (murid) bisa lebih memahami terkait dengan program pengembangan literasi berbasis inklusi sosial ini. ( Arya)
Sumber: Kominfo Beltim