Tanjung Pandan, belitongbetuah. com – Direktorat Jendral Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri meminta Belitung memfasilitasi pertemuan penggalangan dukungan Internasional pembangunan sawit berkelanjutan.
Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) mengatakan, pengembangan industri sawit berkelanjutan telah berkontribusi kepada masyarakat lokal secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kegiatan tersebut mengenai Indonesia Sustainable Palm Oil Systim (ISPO) yang rencananya akan digelar pada 23 – 25 November 2022 mendatang.
Sanem menyebutkan, pihaknya tengah melakukan persiapan khusus. Menurutnya, ini peluang yang bagus bagi Belitung setelah sukses menjadi tuan rumah DMM (Development Ministerial Meeting) G20.
Belitung menjadi pilihan karena pertimbangan merupakan salah satu di antara lokasi sentral produksi komoditas kelapa sawit dan turunannya. Sanem mengatakan dengan kegiatan tersebut, menjadi prestise bagi Belitung sebab berkesempatan didatangi para duta-duta besar dari negara-negara Amerika dan Eropa.
Ungkapnya, akan ada 10 kedutaan negara Amerika dan Eropa yang dipandang strategis untuk diplomasi sawit Indonesia yaitu Norwegia, Swiss, Ceko, Guatemala, Costarika, Panama, Argentina, Brazil, Uruguay, Inggris, dan Belgia.
“Terhadap penerimaan standarisasi pembangunan berkelanjutan (SDGs) sebagai prinsip universal berkelanjutan dalam perdagangan komoditas minyak nabati dunia,” kata Sanem, Rabu (02/11).
Lanjutnya, kegiatan yang diselenggarakan merupakan upaya diplomasi ekonomi untuk memperluas pasar komoditas sawit berkelanjutan. ini juga bertujuan memperkenalkan manfaat ISPO terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat lokal.
Juga menggalang dukungan dari sesama negara produsen dalam pembahasan internasional tentang peran minyak nabati dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan
Selain juga untuk meningkatkan penerimaan terhadap sawit berkelanjutan dan menjajaki peluang perluasan ekspor minyak sawit berkelanjutan di pasar internasional. (Arya)