Tanjung Pandan, belitongbetuah. com – Jumat (4/11) para peserta pemenang pawai pembangunan menerima pembagian hadiah di Ruang Rapat Pemkab Belitung. Sebanyak 166 peserta ikut serta dalam pawai yang dilaksanakan pada Sabtu ( 29/10) lalu, terbagi dalam kategori Pejalan Kaki, Sepeda, Motor dan Mobis hias.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie memaklumi bila pelaksanaan pawai tersebut belum optimal dan maksimal.
Menurutnya, yang jadi kendala adalah tema yang sangat beragam. Sehingga banyak diantara kita yang bingung, tema mana yang akan diambil, guna mempertajam ide dan gagasan.
Sebagian besar ia menilai, penampilan peserta luar biasa, walau ada sebagian kecil peserta hanya sekedar ikut-ikutan, dan ini perlu dievaluasi.
Tadinya kita berpikir penampilannya akan terkesan biasa saja. Sama halnya seperti tahun lalu. Nyatanya, ada banyak terobosan-terobosan di luar ekspetasi kita.
“ Saya melihat ada beberapa penampilan eksotis, menjadi menarik untuk dilihat, karena mempunyai konsep. Filosofi desain yang bagus, reprentasinya bagus dan implementasinya baik, walaupun sedikit tidak maksimal,” katanya.
Sehingga, ketika ada gagasan yang tidak biasa, namun mempunyai warisan moralitas bagi generasi muda yang menonton, menurutnya itu menjadi nilai plus.
“ Saya punya satu refrensi bagi Belitung agar bisa mencontoh pasadena carnival. Pastinya nama Belitung bisa lebih naik. Bukan sekedar memamerkan potensi apa yang telah dibangun, tapi juga bisa menjadi sebuah daya tarik sektor pariwisata,” imbuhnya.
Untuk itu katanya, kita harus mempunyai gagasan seperti itu. Nantinya bisa mengundang berbagai daerah untuk diperlombakan mulai dari kostum, formasi dan instrumennya.
Terangnya, itu belum pernah ada di Indonesia setelah pandemi covid-19. Jika dimunculkan, akan menjadi sebuah daya tarik, tinggal bagaimana mengusung temanya.
Sehingga carnaval tahunan ini, jangan hanya dibuat untuk kepentingan Internal saja, tapi bagaimana Belitung memiliki daya tarik bagi wisatawan dan calon investor. Tentu Ini akan menjadi suatu event yang sangat bagus, serta tidak memerlukan energi besar.
“Jadi seharusnya penyelenggaraan pawai, dimana daerah yang basisnya perikanan dia menampilkan ikan-ikan yang ada disana. Daerah yang basisnya pertanian, dia menampilkan hasil pertaniannya, sehingga ada edukasinya dalam pelaksanaan pawai promosi potensi daerah,” imbuhnya.
Itu yang ingin ia dorong, namun kali ini, waktunya terbatas. Tahun depan, pawai harus kita jadikan satu momentum untuk bisa menarik wisatawan. (Arya)