Belitung, belitongbetuah.com– Dari Senin hingga Jumat, 17-21 Oktober 2022 lalu, digelar lomba kreatifitas bagi peserta didik dan pendidik tingkat PAUD dan TK se- Belitung, yang digelar di Gedung Nasional Tanjung pandan. Seribu lebih siswa-siswi PAUD dan TK ambil bagian dalam 8 kategori yang dilombakan. 1 kategori lomba untuk Pendidik. Sebanyak 43 PAUD dan TK yang ada di Kabupaten Belitung, PAUD Terpadu Karakter Belitung Hijau, yang baru berdiri tahun 2020 lalu, peserta didiknya mendapat juara dalam 2 kategori.
Ditemui usai lomba, Surdiana, S.Pd, M.M., selaku Kepala Sekolah PAUD Terpadu Karakter Belitung Hijau, mengatakan semua jenis lomba diikuti muridnya. Mereka berhasil menyabet juara harapan 1 lomba drumband dan harapan 2 lomba menyanyi solo. Tentu saja ini sebuah prestasi, mengingat PAUD yang beralamat di Perumahan Biliton Regency, Desa Aik Raya itu baru mau seumur jagung. Jumlah muridnya sendiri ada 34 orang, terdiri dari 3 kelas, dengan jumlah tenaga pengajar 6 orang.
Mengenai keikut sertaan anak didiknya dalam lomba tersebut, diceritakan Surdiana untuk drumband persiapan dilakukan sejak Agustus. ‘’ Tapi kami menjadikan kegiatan tersebut sebagai ektrakurikuler. Jadi kalau ada lomba gini sudah siap, tinggal dimatangkan saja,’’ katanya, sambil menyebutkan beberapa waktu lalu, anak didiknya juga dapat juara harapan 2 lomba menghafal Pancasila yang digelar dari PC PGRI Tanjung pandan, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Bagi Bu Sur, lomba-lomba yang diadakan ini sangat baik sekali. Sebab, selain sebagai ajang mencari bakat, sekolahnya bisa banyak belajar dan kegiatan lomba tersebut memberikan banyak manfaat. ‘’ Tahun depan, kita ikut lagi, dan tentu kami akan banyak menampilkan kreasi lagi, dan anak-anak kami bisa berkompetisi dengan murid-murid dari sekolah lain, sehingga menimbulkan keberanian pada dirinya dan semangat untuk lebih memacu prestasi lagi,’’ bebernya.
Bila semua lomba diikuti, bagaimana caranya melihat bakat dan kemampuan anak itu sendiri, terasa pas dengan yang akan diikutinya? “ Kami memberikan mereka semuanya dulu. Seperti menyanyi. Nanti mereka akan tahu mana yang akan mereka pilih. Mereka kami seleksi dulu, kemampuan anak ini tepatnya dimana,’’ ungkapnya.
Kemudian ia juga menjelaskan mengapa memakai istilah karakter untuk nama PAUD-nya. Sebutnya, sebelum didengung-dengungkan namanya pendidkan karakter, ‘’ Saya sudah berpikir anak-anak sekarang ini, harus memang dikedepankan karakternya. Jangan cuma ilmu. Karena kalau cuma ilmu, tanpa karakter yang baik, akan nol. Kemungkinan dia sukses, tapi karakternya dak bagus, gimana coba. Makanya, setelah adanya pendidikan karakter ini, kami biasa aja, karena kami sudah awal menerapkannya, karena itu memang tujuannya,’’ jelas Surdiana.
Meski demikian sambungnya, kita juga mengasah kecerdasan, hanya saja kami lebih mementingkan karakternya dulu. “ Misalnya, kami untuk usia 2 tahun, ada program pintar, namanya antri. Kalau 2 tahun kan, mereka masih ke sana kemari, tapi mereka enggak. Mereka sudah tahu yang namanya antri. Mau sikat gigi, siapa dulu, dia yang duluan. Gak ada istilah, kamu dibelakang ya. Gak ada itu. Mereka tetap antri,’’ ujarnya. (Yusnani)