Kadis Pariwisata Belitung, Annyta, SP,M. IL Berharap Bazar Belitung Kreatif 2022, Pencapaiannya Melebihi Tahun Lalu

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com – Gelaran Bazar Belitung Kreatif 1 di Tanjung Pendam, merupakan gawai dari Dinas Pariwisata Belitung. Rabu sore { 9/11} dibuka, berlangsung hingga Minggu {13/11}. 150 stand yang disediakan, semuanya terisi. 100 stand untuk kuliner, hadir dalam berbagai macam bentuk makanan dan juga berbagai merek. Dari mulai jajanan tradisional seperti cucor, serabi hingga sajian internasional. Seperti Burger, dari negeri paman sam, kebab dari timur tengah. Sate, pun isinya tak hanya berupa potongan ayam atau daging, tapi ada sate telor dadar.

Ragam kuliner itu, mungkin tak kita temukan dalam 3 atau 2 dekade terakhir. Artinya aneka kuliner yang dijual dalam Bazar Belitung Kreatif, disesuaikan dengan selera konsumen dan jaman. Sehingga, dengan sendirinya pelaku UMKM harus bisa berinovasi, membaca dan menyesuaikan selera konsumen yang juga telah berubah seiring dengan perkembangan. Walaupun tetap ada juga, konsumen dengan loyalitas kuliner tempo dulu. Seperti Adel wartawati Posbel dan Bu Annyta , SP, M. IL, Kepala Dinas Pariwisata Belitung, yang setia membeli kue cucor dan serabi untuk dibawa pulang.

Dalam Bazar itu, Adel juga membeli selembar tikar dari anyaman daun lais. Adel, yang asli orang Aik Seruk, mengatakan sudah sulit mencari tikar lais. Di Kampungnya pun tikar lais sulit ditemukan, sehingga ia membelinya di Bazar.

Jadi tak perlu merasa heran, bila bazar diadakan, walau jumlah stand kuliner itu banyak, pengunjungnya juga selalu banyak. Sebab, memang pengunjung senang dengan beragam jenis makanan yang ditawarkan. Mereka bebas memilih. Apalagi urang Belitong, kalau urusan makan, juara. Tak percaya! Coba, ingat-ingat, berapa banyak toples yang ada dimeja tamu kala Lebaran. Berapa macam jenis bolu, berapa jenis merek minuman serta berapa variasinya lauk dimeja makan untuk menemani makan ketupat.

Kerena itulah, Kepala Dispar Belitung, saat ditemui usai menemani Pak Wabup Isyak Meirobie meninjau stand, mengatakan bagi para pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner saat Bazar Belitung Kreatif 1 kala ini, mereka tak kebagian stand, akan diberi kesempatan di bazar selanjutnya di awal Desember nanti.

Iapun menyebutkan, bila tahun ini Belitung beruntung, sebagai salah satu Kabupaten di Indonesia yang dapat DID. ‘’ Dan, Pariwisata menjadi leading untuk pelaksanaan dana DID tersebut, karena Pariwisata ada pangsanya ekonomi kreatif ini. Jadi, kawan-kawan kemarin kita data, nanti akan kita prioritaskan di bazar ke dua nanti,’’ tuturnya.

Terhadap penyelenggaraan bazar kali ini, Annyta berharap, jika berkaca dari tahun kemarin, dimana pelaku UMKM bisa meraih omset dalam 5 hari diadakan, itu sama dengan dengan omset mereka sebulan berjualan diluar. Maka, iapun menargetkan bila bazar kali ini tak jauh berbeda. ‘’ Tapi lebih dari itu, Alhamdulillah. Itu gambarannya,’’ ujar Annyta.

Ke-optimisan Annyta pada Bazar kali ini, terasa wajar. Pasalnya, mengingat tahun lalu, masih pandemi, ‘’ Jadi, berharapnya sekarang ini lebih lagi. Orang dari mane-mane bisa datang. Soalnya sudah bebas. Tidak ada pembatasan-pembatasan. Terus untuk kegiatan ini, kita juga terus promosi,’’ ujarnya.

Tak hanya itu saja, ia juga berharap dengan adanya bazar, selain bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat, produk-produk UMKM makin dikenal. Agar, nantinya mereka punya pangsa pasar sendiri. ‘’ Pas mereka datang ke sini, mereka nyoba. Nyaman. Itu pasti akan ditenda ek mereka. Oh ternyata produk ini enak kuenya. Jadi ade pangsa pasar yang menjadi langganan, ketika mereka diluar, mereka tetap akan cari. Kan nyaman nyari ek. Tinggal browsing. Inilah tujuan kita sebenarnya,’’ tambahnya lagi.

Disamping itu, bazar merupakan stimulan bagi pelaku UMKM ‘’ Di Bazar, kita memberi kesempatan kepada mereka, agar mereka maju kembali. Jadi, dengan bazar sekarang dan nanti, 2 kali diadakan membuat kawan-kawan tetap bersemangat,’’ harapnya.

Lalu, seperti dikatakan Wakil Bupati dalam sambutannya, bila pelaku UMKM yang ikutan bazar adalah para UMKM yang bermental kuat dan berdaya saing, Annyta mengatakan untuk menciptakan pelaku UKM dengan karakter yang tangguh, pihaknya terus melakukan pelatihan dan pembinaan. ‘’ Kemudian kite membantu mereka untuk membranding, kalau kemarin produknya tidak ada cerita atau story telling, kita bantu membuat itu. Kemudian mereka diajarkan juga melakukan penjualan secara digital, supaya penjualan produk mereka lebih luas lagi,’’ pungkasnya. {Yusnani}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *