Belitung, belitongbetuah.com-– Ingin cari jajan kuliner baru dan dengan suasana baru, datang saja ke Festival Pujaya (Pusat Jajan Sriwijaya) di Lokasi Eks SMEP, tepatnya berada diseberang Galeri UMKM. Dibuka mulai hari ini, Kamis (24) dan berakhir hingga Minggu (27/11). Mengapa disebut baru, bukankah itu-itu saja. Rupanya tidak, dari 55 stand yang ikut, sekitar 30 persen merupakan pelaku UMKM baru yang menampilkan jenis kuliner yang berbeda.
Dari 55 stand itu dibagi dalam 5 cluster, yakni cluster korea, cluster kopi, cluster jajan kekinian, cluster mi dan bakso dan cluster makanan nusantara. Istilah cluster muncul, seperti disampaikan Syamsudin Kepala Dinas KUKMPTK karena pihaknya ingin mengklasifikasi jenis-jenis makanan. ‘’ Jenis makanan inikan banyak, jadi kamek ingin meng-clusterkan. Oh ini masok cluster ini, ini cluster itu. Tujuannya ape, supaya orang tahu. Jadi, kopi-kopilah. Jadi, mun urang nak ngopi di cluster kopi,’’ jelas Syamsudin.
Senada dengan Pak Isyak, yang mengatakan ada pelaku UMKM baru yang bermunculan pada Festival Pujaya. Ia menyebutnya, ‘’ Itu harapan kita, bagaimana kemudian, pelaku usaha ini bermunculan. Artinya kan berkembang. Harapan kita dengan kegiatan ini, bisa memunculkan hal yang baru. Seperti Mie 3 Rasa, itukan baru. Inovasi-inovasi ini yang kita harapkan. Dengan berkembangnya UMKM masyarakat maju, secara keseluruhan Belitung akan maju juga,’’ imbuhnya.
Sehubungan dengan jumlah stand hanya 55 saja, Syamsudin menjelaskan jumlah tersebut untuk mewakili cluster-cluster tadi. ‘’ Jadi, cluster itu mewakili dari seluruh. Contohnya, kalau kita hitung berapa penjual kopi yang ada di Belitung. Kan luar biasa itu. Tapi dengan cluster ini, itu mewakili para penjual kopi. Kalau dak dibatasi itu banyak pesertanya. Terus mereka juga yang ikut di sini, kita nilai, kita seleksi,’’ jelasnya.
Akan tetapi, karena banyak yang ikut bazar ini adalah pemula, sehingga mereka yang baru itu, diberi kesempatan. Apalagi, bila mengingat jumlah pelaku UMKM Belitung itu jumlahnya ribuan, maka biasanya pihak penyelenggara mempunyai kebijakan sendiri. Mereka yang tidak dapat kesempatan pada bazar kali ini, akan diikutkan pada bazar selanjutnya.
Menyadari UMKM telah menjadi kekuatan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, maka Dinas-nya terus mengadakan pembinaan dan pelatihan, agar para UMKM tumbuh jadi pelaku usaha yang kokoh dan mampu berdaya saing.
Seperti, adanya upaya “Revitalisasi PLUT, merupakan salah satu upaya kita membina pelaku usaha. Disana kita siapkan 5 konsultan bagi mereka. Dari mulai masalah pembiayaannya, kemudian kemasannya, manajemen pemasarannya, itu kita berdayakan. Dengan kita siapkan konsultan ini, harapannya pelaku UMKM terus berkembang,’’ ujar Syamsudin. (Yusnani)