Kadis Pendidikan Belitung, Drs. Soebagio:
Peringatan HUT PGRI Ke 77 dan HGN, Momentum Meningkatkan Kembali Kegiatan Belajar Mengajar

oleh -
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-00PMI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-03PERUMDATIRTABATUMENTASBADIA
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-05DESAGUNUNGRITING
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-11DESAKACANGBUTOR
previous arrow
next arrow
Shadow

Belitung, belitongbetuah.com – Upacara peringatan HUT ke-77 PGRI dan HGN di halaman Museum Maritim, kec. Sijuk, Jumat (25/11), selain dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Belitung, hadir juga sejumlah Kepala OPD dan unsur Forkompimda. Ribuan guru yang berasal dari seluruh Kabupaten Belitung, berkumpul dengan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa. Peringatan upacara tersebut merupakan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi guru di seluruh Indonesia.

IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-09DESATANJUNGRUSA
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-17DESAPADANGKANDIS
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-18DESAKEMBIRI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-19DESASIJUK
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-20DESABULUHTUMBANG
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-22DESASIMPANGRUSA
previous arrow
next arrow
Shadow

Tahun ini tema yang diusung “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar”. Ditemui usai upacara, Drs. Soebagio selaku Kepala Dinas Pendidikan Belitung mengatakan acara ini setiap tahun kita peringati. Tentunya, diarahkan ada satu nilai-nilai perubahan bagaimana kebijakan pemerintah Pusat dalam transformasi dunia pendidikan bisa dijalankan.

‘’ Saya lihat, semangat kawan-kawan guru tetap kembali normal, setelah kita berada pada lingkup pelaksanaan program pendidikan pada masa pandemi covid 19. Sehingga, hari ini kita melihat antusias dari mereka tentang bagaimana tanggung jawab dan dedikasi seorang Pendidik. Harapannya mencerdaskan anak didik dan siswa,’’ ujar Soebagio.

Lanjutnya, hal-hal tersebut selalu ditanamkan. Nilai-nilai kebersamaan, semangat dan tanggung jawab untuk menjadi seorang Pendidik, tetap dijalankan. Apalagi kata Soebagio, sekarang adalah masa transisi ke normal, sehingga berbicara tentang kurikulum kemaren, Pusat dengan kebijakannya ada program kurikulum K13 masa pandemi sudah disesuaikan.

Seperti diketahui selama masa pandemi, sistim belajar mengajar diterapkan secara daring. Alhasil, ada terjadi loss learning yang ditemui dan menjadi kendala, akibat dari pemberlakuan daring tersebut. ‘’Tetapi di Kabupaten Belitung, tidak total mengalami loss learning, sehingga pada waktu inilah momentum kawan-kawan guru untuk membangkitkan kembali kegiatan belajar mengajar secara normal. ‘’Dengan kurikulum K-13, kurikulum merdeka yang saat ini menjadi satu prioritas program pemerintah Pusat dalam hal transformasi dunia pendidikan nasional yang harus djalankan,’’ jelasnya.

Terkait program pendidikan, lebih lanjut ia sampaikan, ’’ Kalau saya lihat dari 7 program prioritas pemerintah pusat, dengan salah satunya sekolah penggerak dan program guru penggerak, itu bagaimana mengarahkan bahwa pada akhirnya nanti kegiatan belajar mengajar sudah ketergantungan pada kemajuan IT, karena jangka panjang dan pemikiran wawasan ke depan. Sehingga yang masuk calon guru penggerak, melalui proses tahapan seleksi yang sangat ketat. Mereka paling tidak, penguasaan-penguasaan IT itu menjadi bagian dari parameter seorang guru penggerak tadi,’’ paparnya lagi.

Dan, di sekolah-sekolah program guru dan sekolah penggerak sudah menggunakan IT sebagai media yang jadi bagian dari pembelajaran yang harus dilaksanakan. Di Belitung sendiri, untuk angkatan ke 4, ada 2 SD yakni SD N 19 Tanjung pandan dan SD N 17 Sijuk. ‘’Di angkatan 7, kita ada penambahan 3 SD. Banyak sebenarnya yang mengikuti proses seleksi, tapi dengan kriteria yang sangat ketat tadi, ada keterbatasan-keterbatasan, yang memang menjadi evaluasi kita ke depan. Sehingga untuk tahun angkatan selanjutnya, harus ada penambahan sekolah,’’ tutur Soebagio.

Yang paling utama pada saat mengikuti proses seleksi sekolah penggerak adalah bagaimana kompetensi seorang Kepala Sekolah. Kepala Sekolah itu menjadi kunci keberhasilan kelulusan sekolah penggerak yang diikuti. ‘’ Baru di ikuti serta merta SDM yang ada di sekolahnya. Dalam hal ini Guru, TU, Staf dan sarana dan prasarana siswa. Jadi yang pertama dilihat kompetensi seorang kepala sekolahnya. Saya sampaikan kepada kawan-kawan, dalam hal pemberian semangat dan motivasi, paling tidak Kepala Sekolah dulu yang harus merubah mind set. Karena guru penggerak ini merubah segala tatanan, yang memang selama ini sudah dilakukan, untuk mengarah ke transformasi tadi guna peningkatan mutu pendidikan,’’ imbuhnya.

Terakhir, pada peringatan HUT PGRI dan HGN ini, Soebagio berpesan, “Kepada kawan-kawan, para Pahlawan kita. Dalam proses, menjadi patriot bangsa untuk mencerdaskan anak-anak bangsa kita, mudah-mudahan komitmen dan tanggung jawab, perlu ditingkatkan. Karena seorang pendidik, adalah suatu profesi yang sangat mulia. Seperti kata Pak Bupati tadi, walaupun tanpa tanda jasa, tapi pahala yang akan didapat. Karena ada nilai-nila amanah disitu, sebagai seorang profesi guru,’’ pungkasya. (Yusnani)

IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-24DESAMENTIGI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-26DESAAIRBATUBUDING
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-27DESAIBUL
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-28DESABADAU
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-29DESAAIRSERUK
previous arrow
next arrow
Shadow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *