Belitung Timur, belitongbetuah.com – Memasuki hari ke-5, Kamis (1/12), pencarian Helikopter NBO-105/P-1103 yang jatuh di perairan Pulau Buku Limau, Manggar, Belitung Timur masih dilakukan.
Ketua pelaksana SAR Helikopter NBO-105 Polri, Kombes Pol Drs Hendrawan, mengatakan akan menggarap ke tujuh sektor yang telah ditentukan. Sektor tersebut secara keseluruhan memiliki luasan 30 mil. Dengan pengamatan melalui pengindaraan bawah laut yang mengandalkan KRI Spica 934 milik unsur TNI-AL.
Kapal dari unusr TNI-AL tersebut menjadi salah satu kapal yang diandalkan dalam operasi ini, karena memiliki teknologi sonar atau deteksi benda logam yang berada di bawah laut serta memiliki jangkauan sangat luas, hingga mencapai lima nautical mile.
Sehingga cukup mempermudah dari segi jangkauan pencarian. Jika sudah melakukan pemantauan di daerah tersebut, dan tidak menemukan hasil apapun, maka akan berpindah ke area lain.
Sementara itu, dalam keterangan pers-nya di posko pelabuhan ASDP Manggar, Rabu (30/11), ia jelaskan pencarian korban ke empat masih belum ditemukan.
Satu dari empat korban kecelakaan Helikopter NBO-105 Polri yang masih dalam pencarian adalah AKP Arif Rahman Saleh yang merupakan seorang pilot Helikopter NBO-105 Polri.
“Kami belum menemukan posisi atau keberadaan pilot AKP Arif Rahman Saleh yang mengalami insiden kecelakaan,” ujarnya.
Kombes Pol Hendrawan menduga, ada dua opsi yang terjadi yakni apakah pilot AKP Arif Rahman Saleh masih berada di dalam Kokpit atau telah mengapung dan terbawa arus.
“Asumsi pertama pilot helikopter NBO-105 Polri tersebut masih berada di dalam kokpit. Asumsi kedua pilot tersebut memang telah mengapung dan terbawa arus laut,” jelasnya lagi.
Selain itu, ia juga memperkirakan Emergency Locator Transmiter (ELT) milik Helikopter NBO-105 yang jatuh di perairan Manggar tersebut mengalami kerusakan karena benturan keras. Benturan yang terlalu keras bisa menyebabkan alat (ELT) tidak berfungsi.
“ ELT merupakan alat yang berfungsi untuk menunjukkan posisi terakhir pesawat atau kapal yang menggunakan perangkat tersebut, sehingga posisi pesawat atau kapal bisa ditemukan,” terangnya.
Namun, Emergency locator transmiter yang terpasang di pesawat terkadang memiliki keterbatasan, terutama pada saat mengalami benturan keras, sehingga menyebabkan alat tersebut tidak berfungsi.
Hingga kini pihaknya terus memaksimalkan operasi pencarian dan penyelamatan helikopter NBO-105 Polri untuk menemukan kondisi pilot AKP Arif Rahman Saleh. (Arya)