Kepala BNN Provinsi Babel Hadiri Launching Sekolah Bersinar di SMP 6 Tanjung Pandan

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Pol M Zainul Muttaqien mengapresiasi Bupati Belitung terhadap sekolah percontohan Bersih Narkoba (Bersinar) di Kabupaten Belitung.

Hal itu disampaikannya, saat memberikan sambutan dalam acara launching sekolah Percontohan Integrasi Sekolah Anti Narkoba, Kamis (8/12) di SMP N 6 Tanjung pandan. Ada 2 sekolah percontohan yang di- launching yakni SD SMP N 6 sendiri dan SDN 9. Sekolah percontohan dibuat berdasarkan Perda Nomor 9 tahun 2017 dan Perbup Nomor 60 Tahun 2022.

Kedua sekolah itu akan menjadi pilot project negara, bagaimana mengimplementasikan dalam dunia pendidikan guna mewujudkan sekolah bersih dari narkoba.

“Ini juga bagaimana bentuk menjalankan Inpres (Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2022). Ini adalah pesan dari Bapak Presiden, ketika Hari Anti Narkoba,” kata Brigjen Pol M Zainul Muttaqien dalam sambutannya.

Ia menjelaskan, Pak Jokowi merasa prihatin terhadap anak-anak di tingkat TK, SD sudah menjadi korban peredaran narkoba. Para pengedar narkoba terus bergerak, dan mereka sudah menemukan cara-cara baru.

“Kejar mereka, tangkap mereka, hajar mereka. Hantam mereka, kalau undang-undang memperbolehkan, door mereka,” kata Jokowi, dalam rekaman yang diperlihatkan BNN Babel kepada seluruh para tamu undangan yang hadir.

Usai mendengarkan penjelasan singkat Presiden Jokowi, Brigjen Pol M Zainul Muttaqien menjelaskan dalam sambutannya, bahwa perintah menembak itu dilaksanakan kalau sudah sesuai dengan amanat undang-undang.

Sementara itu, ia menceritakan, 3 hari sebelum pelaksanaan HUT Provinsi Babel, BNNP yang ikut dalam Tim Gabungan yang dipimpin oleh Kabid Pemberantasan BNNP, Kombes Pol Dinnar Winargo berhasil menghadang dan menangkap 15 Kg sabu.

Sebutnya, sabu seberat 15 KG itu tidak main-main. Bisa menyelamatkan 140.000 anak bangsa dari narkoba. Berbicara narkoba katanya, ada 3 pilihan yaitu penjara, kuburan atau rumah sakit. Itu semua tidak ada manfaatnya.

Lebih lanjut ia sampaikan, jumlah orang meninggal karena mengkonsumsi narkoba sebanyak 180 ribu setiap tahun. “Jadi dibagi 360 hari, ada 52 orang meninggal dunia karena narkoba, dan untuk yang di rumah sakit, sudah kita selamatkan khususnya di Bangka Belitung ada 114 orang yang kita selamatkan,” ungkapnya.

Jadi negara hadir tidak hanya untuk menegakkan hukum, tapi negara juga hadir untuk menyelamatkan anak bangsa.

Selain itu, ia juga menceritakan, sebulan yang lalu, dirinya bersama Bupati Bangka Tengah meresmikan Desa Air Muse Timur sebagai desa Bersinar. Di sana ada 13 orang yang terpapar narkoba.

“Dan itu tidak dipenjarakan, karena berbicara narkoba seperti pohon mangga yang memiliki batang, buah dan daun. Kalau dia ada diposisi buahnya atau daunnya, itu yang kita rehabilitasi. Tapi kalau batang dan akarnya itulah yang kita tegakkan hukum, seperti yang ditangkap kemaren oleh BNN Provinsi dan Gabungan,” ujarnya.

Jadi sambungnya, fungsi BNN untuk menyelamatkan orang yang berada pada posisi daun dan buah.

“Tahun lalu ketika saya datang di bulan Agustus 2021, ini penjara seluruhnya rangking satu, yang paling banyak adalah napi narkoba, jumlahnya 1.571 orang. Tapi, Alhamdulillah di update bulan November lalu, napi narkoba kita turun dari 1.571 menjadi 1.119,” beber Zainul lagi.

Narkoba katanya, bukan merupakan peran BNN saja, namun merupakan peran Kepala Daerah, para guru dan semua stakehorder. ” Jadi, kita selalu mengumandangkan, dan kita mendeklarasikan Sekolah Bersinar, dan dari sekolahlah kita mulai,” pungkasnya. (Arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *