Belitung, belitongbetuah.com – Jelang acara Workshop World Ocean Assessment (WOA) yang dijadwalkan pada 12 – 15 Desember, Jumat (9/12) Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie melakukan kunjungan ke Museum Maritim di Kec. Sijuk, sebagai salah venue dalam kegiatan tersebut
Sebut Isyak, “Museum Maritim ini terbesar di Indonesia, yang bisa kita tunjukan mengenai sejarah Kemaritiman Indonesia dan Belitung kepada Degelasi WOA”.
Disamping itu, dalam kunjungan nanti ujarnya, kepada para delegasi akan kita tonjolkan kultur budaya dan kearifan lokal melayu Belitong dari sisi kulinernya.
“WOA itu mereka tidak menilai tentang Belitung, tapi WOA lebih kepada internal mereka sebagai peneliti. Para peneliti ini berkumpul setahun sekali setiap negara yang berbeda-beda,” ujarnya.
Jadi, mereka akan berbicara bagaimana lautan yang berkelanjutan. Seperti apa masa depan laut dari tahun ke tahun, serta apa ancaman perubahan iklim dan seterusnya.
“Kita sebagai Pemerintah Daerah, tidak ikut serta dalam pembahasan itu. Kita hanya menyediakan tempat, acara yang di luar itu dan juga bagaimana melayani dengan baik,” tuturnya.
Lalu, apakah ini akan berpengaruh terhadap kebijakan di Indonesia, lanjut Isyak. Dengan kita menyuguhkan etalase kemaritiman yang masih orisinil di Belitung, tentu mereka akan melihat Indonesia dari sisi yang berbeda.
“Mereka akan melihat dari sisi yang berbeda, apalagi Belitung. Timahnya, tambangnya sudah berjalan lama, tapi kok lautnya masih terjaga,” ujarnya.
Dari sini, Isyak berpendapat apa yang mereka temukan di Belitong, adalah sesuatu hal yang bisa mereka bawa dalam sebuah pertemuan dunia. Sehingga mereka bisa menjadikan contoh, bahwa sebuah daerah destruktif dari tambang, ternyata lautnya tetap terjaga dengan baik.
“Inilah yang kita mau ceritakan, dan Belitung berhasil mentransformasikan tambang ke ekonomi baru,” katanya.
Kemudian, secara tidak langsung dengan adanya event Internasional tersebut, Belitung juga akan mendapatkan kepercayaan tambahan setelah G20. Ini akan menambah panjang portofolio Belitung, dan mudah-mudahan ASEAN akan percaya kepada kita di tahun depan.
“Jadi bukan soal hasil rapat mereka, tapi lebih kepada terkesannya mereka terhadap dari sisi berbagai kearifan lokal dan kekayaan kita, yang akhirnya mempengaruhi keputusan-keputusan mereka dengan melihat Indonesia dari sisi yang berbeda,” pungkasnya. (Arya)