Belitung, belitongbetuah.com-–Acara Pelantikan 25 orang PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Kab. Belitung untuk Pemilu 2024, Rabu (4/1/2023) di Swiss Bellresort, selain dihadiri Bupati Belitung, Sahani Saleh, Ketua DPRD Belitung, Ansori, OPD terkait, unsur Forkopimda, juga dihadiri Ketua KPU Provinsi Babel, Davitri, M.Pd.
Saat ditemui usai pelantikan, Ketua KPU Provinsi Babel menyampaikan rasa terima kasih pada KPU Kab. Belitung, Pemerintah Daerah dan semua pihak sehingga PPK yang berjumlah 25 orang, dari 5 Kecamatan bisa dilantik. Dan, pelantikan tersebut sudah melalui proses yang panjang, pemilihan panitianya dilakukan secara terbuka dan diumumkan, diadakan uji tertulis, serta kerja sama dengan BKPSDM Belitung.
’’ Diwawancara juga, kita umumkan lagi pada masyarakat, inilah hasilnya. Kami yakin bahwa 25 orang yang dilantik Ketua KPU Belitung, adalah orang-orang pilihan, bisa bekerja secara profesional dalam melaksanakan tahapan-tahapan Pemilu yang sudah mulai berjalan, baik ke depannya, penyusunan daftar pemilih, kemudian verifikasi faktual, penunjukkan anggota PPS, penunjukkan Pantarlih, kami yakin bisa dilaksanakan dengan baik dengan arahan dari KPU Kabupaten,” ujarnya.
Selanjutnya, ia menyampaikan dalam pemilu 2024 nanti, jumlah partai politik yang menjadi peserta pemilu bertambah, dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya, sementara untuk Kabupaten Belitung jumlah kursi di DPRD tetap, yakni 25 kursi. Terhadap hal ini, Davitri mengatakan semua partai politik memiliki peluang yang sama, untuk mendapatkan kursi di pemilihan daerah masing-masing,
‘’ Tapi, kami kira yang penting, bahwa seperti kami sampaikan kepada semua partai politik, agar mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan KPU. Misalnya, ketika kampanye, kita jadwalkan. Karena kita ingin, tidak ada monopoli, satu partai politikpun dalam pemilu 2024 ini. Kita akan memperkuat jajaran ad hoc, PPK, PPS dengan melakukan bimbingan teknis dan melakukan supervisi secara terus menerus untuk melalui tahapan-tahapan, agar Pemilu 2024 kita jalankan dengan penuh integritas dan berjalan dengan baik ,’’ tukasnya.
Ia melanjutkan, mengingat pada pesta demokrasi 2024 nanti, Pileg dan Pilpres dilakukan serentak, ditambah lagi dengan jumlah partai yang bertambah, tentu pertarungan menjadi sengit. Akan tetapi kata Davitri yang harus dipahami, sejauh ini pemilu untuk menyatukan kita semua, bukan menimbulkan konflik atau perpecahan. ‘’ Artinya, kita harus punya konsepsi-konsepsi yang utuh terhadap Pemilu 2024 ini,’’ imbuhnya.
Lalu, mengingat juga bahwa pada Pemilu sebelumnya, banyak petugas KPPS, yang kelelahan hingga berakhir ada yang meninggal dunia, Davitri mengemukakan kalau pihaknya mengutamakam rekruitmen KPPS di bawah umur 55 tahun. “ Ini bagian dari regulasi yang kita buat. Kalau kita mengaca pada Petugas yang kecapekan, karena pencatatan yang berulang-ulang, dan ini membuat petugas KPPS sampai larut malam, itu karena porsi mencatat yang harus diberikan kepada sejumlah saksi dan kepada sejumlah partai politik. Kami sudah melakukan inventarisir berjenjang. Jadi, persoalan-persoalan pemilu yang lalu, dilakukan inventarisir dari KPU Kabupaten/Kota untuk disampaikan pada KPU Provinsi, kemudian kami sampaikan pada KPU RI, dan itulah nantinya dibuat kesimpulan dan dibuat regulasi, agar tidak terjadi lagi, hal-hal yang tejad pada Pemilu 2019,’’ ungkapnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa Pemilu adalah sebuah kontestasi politik yang besar, bagi peserta Pemilu. Dan, KPU sebagai penyelenggara, tidak boleh terbawa kepentingan apapun dari politik. “Jadi, kita pastikan bahwa kita bekerja sesuai aturan dan harus bersikap adil. Kemudian kita juga harus patuh pada aturan dan etika-etika penyelenggaraan pemilu, seperti asas pemilu, dan sikap proposionalitas, efektivitas, dan akuntabilitas sebagai penyelenggara harus dikedepankan,’’ pungkasnya. (Yusnani)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…
