Tanjung Pandan, belitongbetuah. com – Direktur Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Belitung, Bahdia Parulian gerah terhadap penambang yang beraktifitas di sumber air baku, di Air Serkuk, Desa Air Saga.
Bahdia menerangkan, aktifitas tambang di sana, sudah berulang-ulang terjadi, baik pagi, siang, sore hingga malam bahkan sampai dini hari pun masih melakukan aktifitas.
Karena itulah, pada Minggu (20/2/2023) sekitar pukul 14.00 wib, tim-nya melakukan penertiban. Saat dilakukan penertiban, ditemui dilokasi, ada 8 sampai 10 orang tengah bekerja dan 2 set ponton.
“Kita ke lokasi, mereka sedang aktifitas, melihat kita mereka kabur, kita kejar dengan tim dari PDAM, karena pihak kepolisian gak ada,” kata Bahdia kepada BB, Senin (20/2/2023)
Terangnya, dua set ponton tersebut, sekarang sudah diamankan Polsek Tanjungpandan, ketika ia bersama timnya selesai melakukan penertiban.
“Kemaren kami tidak didampingi pihak kepolisian, karena setiap kali kami kirimkan surat ke Polres Belitung dan Polsek Tanjung Pandan suka bocor. Terindikasi bahwasannya setiap ada kegiatan, ada informasi yang menyatakan razia akan ada,” ujarnya.
Untuk melakukan penertiban, Bahdia mengharapkan kerja samanya dari pihak Kepolisian dalam hal ini Kapolres maupun Kapolsek Tanjungpandan agar membantu dan memantau PDAM, “ Karena orang-orangnya, itu-itu saja yang menambang setiap kali pihaknya merazia,” tuturnya.
Soalnya, kata Bahdia lokasi tersebut, merupakan sumber air baku. “Kenapa harus di objek vital negara, cari tempat lain dong,” tukasnya lagi.
Menurut Bahdia, sekarang persoalannya bukan keruh atau tidaknya sumber air baku. “Tapi para penambang ini egois, tidak punya hati dan perasaan, hanya memikirkan mereka sendiri,” katanya.
Lebih lanjut ia katakan, ketika satu sumber air baku terganggu, secara otomatis sebanyak 2.500 konsumen pengguna air dari PDAM di Tanjungpandan ikut terganggu karena airnya menjadi tidak berkualitas yang akhirnya merusak kinerja pihaknya.
Akhirnya, semua mengalami kerugian. Air yang keruh, “Pastinya tawas tambah, bahan kimia tambah, semua tambah. Biaya operasional kita juga menambah, karena bahan yang kita kelola itu menjadi bahan yang gak baik dan merugikan konsumen,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, adanya aktifitas tambang yang berulang kali terjadi di sana, sudah dilaporkanya ke Bupati Belitung bisa segera ditindak.
“Kalau pun masih tidak bisa, kami akan sampaikan ke Kepolda supaya diamankan. Bolak balik loh kita akhirnya. Jam 01.00 malam jaga, jam 02.00 jaga. Kita pulang, jam 03.00 pagi, dia masuk, kan gak kerjaan kita ini,” pungkasnya. (Arya)