Sabtu (18/2/2023) bertempat di Rumah Makan Sian Lie, Tanjung Kelayang, Reuni ke-30 tahun SMA PGRI Tanjungpandan, berjalan lancar dan sukses. Wajah-wajah yang ceria, penuh semangat dan rasa rindu, mewarnai acara. Ada yang baru bertemu saat itu, setelah 30 tahun meninggalkan gerbang sekolah. Sehingga ada yang saling tanya, siapa dia, kelas mana dulunya? Maklumlah, 30 tahun bukan waktu yang sebentar. Jadi, mereka yang berdomisili di luar Belitung, pun datang, hanya sekedar menghadiri acara tersebut.
30 tahun tidak hanya merubah penampilan kawan-kawan, tapi juga merubah status seseorang. Ada yang sudah menjadi nenek/kakek, namun ada juga yang belum punya menantu, ada yang menjadi single parent, dan ada pula yang telah pergi menghadap Sang Pencipta. Meski tak muda lagi, namun ketika bersua lagi dengan kawan-kawan lama, ternyata usia hanya sebutan saja. Saat berkumpul, mereka terlihat seperti dulu.
Mirza Dallyodi, selaku Penanggung Jawab Panitia Reuni 30, yang kini menjadi Anggota DPRD Kab. Belitung, dalam sambutannya, selain menuturkan akan harapan untuk selalu kompak dan terus menjalin silaturahmi, juga bercerita kisah-kisah saat SMA. Dimana, dulunya ia pernah dimarahin guru, juga pernah diajak berantem dari teman sekelasnya, lantaran dikira Mirza tertarik dengan cewek yang ditaksir oleh teman tersebut. Si Cewek yang hadir saat reuni, senyum-senyum mendengar cerita tersebut. Cerita Mirza, tentu saja membuat guru yang hadir dan teman-teman tertawa.
Dalam Reuni 30 tahun, juga terungkap, siapa naksir siapa. Cerita, cinta yang dipendam sendiri, karena tak berani menyatakan rasanya, baru terkuak. Dan, ketika itu baru dibicarakan, mereka yang mendengarnya hanya tertawa simpul. Ada pula cerita tentang seseorang cowok yang berkirim surat, tapi tidak di balas dari cewek yang ditaksirnya. Juga muncul kisah, tentang seorang cewek yang selalu meletakkan sepucuk surat kepada cowok yang disukainya, di laci meja. Surat itu, selalu hilang, tapi bukan cowok yang ditaksirnya mengambil surat, melainkan teman yang lain. Cuma, si cewek tidak tahu, ia mengira jika surat itu diambil si cowok tersebut.
Sekarang semua itu, semata-mata menjadi memori saja, meski demikian tetap lucu ketika diingat.
Yopi yang berdomisili di Bandung, juga berbicara pada pada kesempatan tersebut. Ia mengucapkan rasa terima kasih atas terselenggaranya Reuni itu. Yopi datang ke acara, bersama dengan 2 anaknya, juga mengatakan kenangan akan masa SMA tak akan pernah ia lupakan. Penampilan Yopi juga jauh berbeda pada saat SMA dulu, sehingga kalau tidak pada acara Reuni, mungkin sulit untuk mengenalinya. Yopi yang dulu berbadan kurus, kini jauh melebar, dan kalau saat SMA, lumayan pendiam tapi kini jadi orang yang ceria.