Belitung Timur, belitongbetuah. com – Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung jadikan Kelompok Tani (Poktan) Bina Tani di Kecamatan Gantung sebagai percontohan kelompok tani cabai dibawah binaan BI perwakilan Babel.
Pasalnya, Poktan Bina Tani mampu menanam 55.000 batang cabai. Terbagi dari 50.000 cabai merah dan 5.000 cabai rawit dengan target produksi 70 ton, dengan luas lahan 4 hektar. Diharapkan dalam 1 hektar menghasilkan 20 ton.
Kepala Perwakilan BI Babel, Faturachman menilai, Kelompok Tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mufakat Desa Gantung, merupakan penerima bantuan Program Sosial BI tahun 2021, memiliki komitmen serta konsisten dalam pengembangan usaha budidaya.
“Pada tahun 2023 ini, BI akan melanjutkan dan memperluas program pengembangan budidaya cabai di Desa Gantung dengan adanya pembentukan cluster cabai,” kata Faturachman, Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, prospek pengembangan cluster cabai masih terbuka lebar ke depannya. Bank Indonesia juga, nantinya mendorong kerja sama antar Daerah Kabupaten Beltim dengan daerah lainnnya. “Antara lain DKI Jakarta,” tuturnya.
Ia melanjutkan, model binsis pertanian yang telah dijalankan, dapat terus ditingkatkan, semisal dalam modernisasi teknologi pertanian dengan konsep pertanian terintegrasi. Model ini dapat menekan biaya produksi serta meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan limbah untuk pupuk pertanian maupun konsep modern smart farming atau digital farming yang dapat mengatasi isu tingginya biaya tenaga kerja dan produksi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.
Terangnya lagi, berbagai inovasi serta peran pendampingan akan dilakukan bersinergi dengan Pemda Belitung Timur. Sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya serta dapat direplikasi di wilayah lainnya, khususnya di Kabupaten Belitung Timur agar dapat meningkatkan kualitas SDM serta pendapatan petani.
“Sehingga pada akhirnya pertanian dapat dikembangkan ke arah agribisnis, yang selain meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani, juga menjamin ketahanan pangan di wilayah tersebut, tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan,” imbuh Faturachman. (Arya)
Sumber: Diskominfo Beltim