Belitung, belitongbetuah.com – Dalam Rapat Paripurna di DPRD Belitung yang digelar Senin (27/3/2023), Bupati Sahani Saleh (Sanem) menyebutkan akan membuka peluang investasi rumah potong unggas. Mengingat tidak kurang dari tujuh ribu ayam dipotong, setiap harinya.
Menurutnya, kalau ada investasi rumah potong unggas, hotel dan restoran tidak perlu mendatangkan ayam dari luar. “Ini peluang. Kalau sudah ada rumah potong unggas, saya bisa instruksikan hotel dan restoran tidak dropping ayam beku dari luar daerah,” katanya.
Hal lain yang Sanem sampaikan, terkait masuknya perusahaan besar pada peternakan unggas, sehingga tak jarang menyebabkan terjadinya persaingan harga. Alhasil, kondisi itu berdampak peternak mandiri.
Terangnya, peternak mandiri mengalami kesulitan. Bahkan sebelumnya, Sanem pernah menyampaikan pada saat mendekati lebaran, dikhawatirkan akan terjadi perang harga.
Meski demikian Sanem tak menampik adanya investasi dari sektor peternakan, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 2022 tumbuh mencapai 148,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari perkembangan realisasi investasi PMDN, sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan memberikan kontribusi terbesar terhadap realisasi nilai investasi di Kabupaten Belitung.
Sektor tersebut menyumbang nilai investasi sebesar Rp455 juta atau 47,02 persen dibanding sektor lainnya. Sementara sektor pertambangan menempati urutan kedua yaitu sebesar Rp 139,9 juta atau sebesar 14,45.
Selanjutnya pada urutan ketiga, sektor industri makanan sebesar 125 juta atau 12,94 persen. Hal ini juga menandakan pemulihan ekonomi di tahun 2022, berjalan dengan baik.
“Aktivitas perekonomian juga sudah mulai kembali normal,” jelasnya.
Menurutnya, penanaman modal di daerah dapat tumbuh positif seiring iklim investasi yang makin kondusif, maka diberikan kemudahan perizinan melalui program inovasi KERISI atau Kios Informasi Perizinan/Berusaha Terintegrasi.
Investasi pun diharapkan akan berujung pada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Belitung. Meski penanaman modal dalam negeri telah mencapai angka positif, tidak demikian dengan penanaman modal asing (PMA) yang anjlok sampai minus 56,1 persen dibandingkan tahun lalu.
Realisasi investasi PMA sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan menjadi kontributor terbesar dengan nilai investasi USD 1.950,80 atau 61,47 persen. Lalu diikuti dengan hotel dan restoran sebesar USD 1.220,60 atau 38,46 persen.
Secara keseluruhan, nilai investasi yang masuk pada 2022 yakni sebesar Rp1,01 triliun, baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Namun pada tahun 2019, PMDN mengalami penurunan hingga lebih dari 60 persen dari capaian tahun sebelumnya, sedangkan PMA justru meningkat cukup signifikan.
Selanjutnya, investasi pada tahun 2020 mengalami perkembangan positif seiring dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2020-2040. (Arya)