Belitung, belitongbetuah.com – Desa Air Merbau, kini punya destinasi baru, namanya Kulong Purun. Sabtu (20/5), area wisata itu di launching, sekaligus diadakan Festival bagi masyarakat.
Dalam acara itu, diadakan pelepasan balon ke udara. Sejumlah anak-anak terjun secara beramai-ramai ke dalam kolam yang airnya jernih.
Melihat hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Belitung, Annyta mengatakan, itu hal yang luar biasa. Sebab tidak mudah melihat situasi harmoni.
“ Meski cuaca sedikit tidak mendukung, paras wajah anak-anak yang bermain disana tampak berseri-seri. Tak bisa dibayangkan serunya melihat mereka bermain,” kata Annyta, melihat kekompakan dan keseruan anak- anak terjun ke kolam secara bersamaan.
Sebutnya, pemandangan di Kulong Purun di Desa Air Merbau yang masih natural dan asri, menjadi ciri khas lokasi tersebut. Ke khasan itulah, yang bisa ditawarkan dan menjadi daya tarik pengunjung datang kesana, sehingga diharapkan akan menjadi cikal bakal penunjang perekonomian masyarakat sekitar.
Selain dijadikan sebagai tempat pemandian, bisa juga dikembangkan sebagai tempat pemancingan.
“Itu bisa tercipta, apabila desa dan semua elemen masyarakat itu berperan. Bagaimana peran Pak Kades memberdayakan masyarakat dengan modal kompak tadi,” kata Annyta kepada awak media.
Ia meyakini, apapun yang dicita-citakan pasti terwujud bila pemberdayaan dan kekompakkan masyarakat terbangun, terlebih didukung oleh APBDes.
“ Tidak mustahil. Kulong Purun aja luar biasa sudah menggelontorkan dana untuk tahun ini. Anggarannya itu ada di desa ini sendiri. Pak Kades yang mengatur uangnya, Pak kades memanfaatkannya dengan semua kekompakan masyarakat di Air Merbau,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Air Merbau, Katto menjelaskan, sejak dirintis tahun 2017, Desa Air Merbau mulai membersihkan kulong purun yang disebut-sebut sebagai sarang buaya dan ular waktu itu. “ Butuh waktu 1,5 tahun untuk mensterilkannya,” ujar Katto.
Kemudian bebernya, setelah dibersihkan, pada pertengahan tahun 2018, dilanjutkan dengan pembangunan melalui dana desa yang digelontorkan sedikit demi sedikit. “ Seiring tahun berjalan dengan segala kemampuan yang ada, hingga akhirnya pembangunan terhenti akibat pandemi covid-19 melanda. Akhirnya kita tertunduk,” ujarnya.
Selanjutnya, sebut Katto tahun 2023 bisa bernafas lega. Porsi penggunaan dana desa, lebih banyak untuk membangun desa. Sebelumnya banyak penggunaan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Terhadap Wisata Kulong Purun, Katto mengatakan,” Kewajiban kami adalah membangun desa bersama masyarakat. Berapa pun dan sebesar apa pun uang tidak akan ada artinya tanpa kebersamaan pada level bawah. Berhasil tidaknya Destinasi Kulong Purun nanti, waktu dan keadaan yang bisa menjawab, sekarang dukungan yang kami harapkan,” pungkasnya. (Arya)