Belitung, belitongbetuah.com – Buntut dari insiden, tidak adanya bidan yang membantu proses persalinan pasien Hani, di Puskesmas Sijuk, pada Rabu malam (17/5) hingga bayinya meninggal dunia usai dilahirkan, dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Belitung, Senin ( 22/5).
Malam itu, seperti diketahui Puskesmas Sijuk gelap gulita, karena aliran Listrik PLN mati. Sialnya, genset yang ada di sana, yang merupakan pengadaan tahun 2020, rusak karena tidak dirawat. Maka Hanipun melahirkan bayinya hanya berbekal lampu senter.
Sehubungan dengan itu, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, dalam pernyataannya mengatakan, “Tadi jam 11.00 wib saya sudah ke rumah almarhum. Saya ke sana, menyampaikan duka cita dan mencari tahu apa yang terjadi yang sebenar-benarnya,” kata Isyak dalam RDP bersama Komisi III DPRD Kabupaten Belitung.
Sebelum berbicara lebih jauh, Isyak menyayangkan surat undangan RDP dari DPRD yang menyebutkan terkait kejadian atas meninggalnya bayi di teras Puskesmas Sijuk. Menurutnya ini justifikasi, dan tidak ada ada kalimat indikasi disitu, “ Tapi langsung dijustifikasi bahwa bayi meninggal di teras puskesmas,” tukasnya.
Terkait informasi itu, Isyak menanyakan langsung kepada pasien. “Saya tanyakan kepada ibu yang melahirkan. Dengan kucuran air mata, dia bilang tidak. Saya melahirkan di dalam ruangan Puskesmas Sijuk. Saya di teras menunggu pintu dibuka, uda itu saya masuk ke dalam,” beber Isyak, menyampaikan keterangan dari pasien tersebut.
Lebih lanjut Isyak jelaskan, bahwasannya sebelum melahirkan, ibu bayi secara rutin kontrol dan berkomunikasi dengan bidan untuk memastikan kondisi anaknya sejak dari masa kandungan.
Bahkan Isyak juga mengatakan, jauh sebelumnya bidan Yang menanganinya, sudah menyarankan agar sebaiknya pasien dirujuk untuk melahirkan di RSUD Marsidi Judono, yang memiliki fasilitas dan peralatan lengkap. Hal itu, mengingat kondisi pasien tersebut telah berumur 42 tahun dan akan melahirkan anak yang ke lima. Hanya saja ujar Isyak bidan tersebut tidak intens menganjurkannya.
Atas insiden itu, Isyak mengatakan dirinya telah menegur bidan tersebut, agar dapat lebih inovatif dalam memberikan pelayanan dan meminta tidak ada lagi kelalaian sedikit pun.
Selain itu, Isyak menyayangkan saat kejadian genset tidak berfungsi. Karena itulah, ia meminta petugas di sana untuk rutin mengecek genset. Pasalnya, genset menjadi unit medis yang membutuhkan penanganan, yang tidak bisa ditoleransi, sehingga harus selalu siap dipakai. “ Termasuk peralatan medis lainnya harus selalu dikalibrasi,” tukasnya.
Dari kejadian ini, Isyak menyarankan perbaikan harus dilakukan besar-besaran. “ Jangan sampai pelayanan yang sudah bagus karena ada kelalaian atau kekurangan jadi menjustifikasi tenaga medis yang sudah bekerja sepenuh hati,” sebutnya.
“Ini bukan saatnya untuk memojokkan siapapun, ini saatnya melakukan perbaikan-perbaikan,” katanya, seraya menambahkan, meski di sisi lain,” Kita tahu semua kehendak Tuhan. Tapi dibalik ini ada hikmah untuk melakukan perbaikan”.
Atas kejadian itu, Isyak menyampaikan belasungkawa dan duka cita serta berharap agar bayi tersebut berada di tempat terbaik di sisi Tuhan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari semua tenaga medis yang bertugas saat itu atas segala kekurangan dalam memberikan pelayanan. (Arya)