Upaya Tuntutan Plasma 20 Persen: Masyarakat Terus Koordinasi, Pertemuan- Pertemuan Diadakan

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com – Kementerian Pertanian dan Perkebunan akan datang ke Belitung melakukan audensi terkait tuntutan masyarakat terhadap 20 persen plasma di HGU PT Foresta Lestari Dwikarýa.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Kembiri Kecamatan Membalong Bustomi, Rabu (12/7). Ia mengetahui Kementerian Pertanian dan Perkebunan akan datang, setelah pihak mereka menghubunginya.

“Ceritanya untuk mengeluarkan (20 persen plasma) HGU. Mereka datang melakukan audensi, mungkin Jumat mereka (Kementan) informasinya mereka datang ke Belitung,” kata Bustomi, saat ditemui di rumahnya.

Hanya saja lanjutnya belum bisa dipastikan dimana audensi akan dilakukan. “Mereka (Kementerian) baru mengkonfirmasi dengan pihak Perusahaan,” terangnya.

Seperti diketahui, usai demo besar- besaran di Kantor Bupati dan DPRD Belitung, (10/7) sambil menunggu kepastian terhadap tuntutannya, masyarakat menutup akses masuk menuju perusahaan selama 3 hari. Namun hingga hari kedua, disampaikan Bustomi pihak perusahaan belum menanggapi tuntutan masyarakat untuk pemberikan plasma 20 persen.

Bila sudah sampai 3 hari penutupan akses dilakukan, ia mengaku belum mengetahui tindakan apa lagi yang akan dilakukan oleh masyarakat selanjutnya. “Hanya terdengar misalnya, mungkin akan diserahkan kepada Pemerintah,” terangnya.

Terkait langkah berikutnya, Bustomi mengaku belum bisa memberikan tanggapan, karena itu tergantung masyarakat dan koordinator lapangan. Hanya saja ia mengingatkan masyarakatnya untuk tetap menjaga, jangan sampai ada perbuatan yang anarkis.

“Sudah kita himbau semua dan semalam kita ada pertemuan dengan Tokoh-Tokoh masyarakat di Desa, terkait masalah ini. Untuk unjuk rasa atau apa, itu hak masyarakat, tapi jangan terlalu terpancing untuk anarkis karena itu akan merugikan kita,” imbuhnya, mengenai pertemuan yang diadakan pada Selasa malam, terkait masalah tersebut.

Guna memastikan masyarakat tidak anarkis, ia meminta kepada Ketua RT yang ada di Desa Kembiri agar memantau pergerakan masyarakat. “Jangan sampai anarkis, karena itu tetap salah,” ujarnya khawatir.

Bustomi menyadari jika berbicara efek penutupan akses jalan pintu masuk PT Foresta, apakah terganggu atau tidak terganggu, menurutnya sudah jelas itu terganggu. Namun karena itu adalah kehendak masyarakat, pihak desa juga tidak bisa menghalanginya. “ Ini tuntutan masyarakat,” tukasnya.

Lebih jauh ia katakan, apa yang dilakukan masyarakat lantaran rasa kecewa mereka terhadap perusahaan tersebut. Meski ia juga mengaku, selama ini hubungan perusahaan dengan desa itu baik, namun sebagian besarnya banyak kekecewaan yang didapat. Contohnya kewajiban CSR yang seharusnya diberikan atas kesadaran perusahaan, tidak disalurkan.

“Harus benar-benar minta, baru mereka berikan,” ujarnya seraya mengatakan sehingga apa yang diberikan perusahaan ke desa dan masyarakat selama ini memang tidak sesuai.

Tak dipungkiri Bustomi, dari sisi penyerapan tenaga kerja bagi warga setempat cukup lumayan. Jumlah seluruh pekerja yang terdaftar di SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) kurang lebih 1.080 orang, 30 persennya merupakan masyarakat Desa Kembiri.

Karena itulah, hal yang membuatnya khawatir adalah ketika antara masyarakat sebagai Pekerja dan masyarakat lainnya, yang melakukan aksi itu akan terjadi pergesekan.

“Jadi kenapa aku kelihatan tidak bisa memberikan solusi, karena dilematis, bukan aku mau mendukung perusahaan. Kalau masyarakat aku senang, aku juga senang, kalau masyarakat aku susah, aku ikut susah,” katanya lagi.

“Tapi sejauh ini itu belum terjadi, namun bila kejadian ini terus berlarut-larut, kita tidak tahu apa yang bakalan terjadi. Bahkan kejadian apa lagi yang akan menimpa setelah 3 hari masih sulit dipecahkan sampai saat ini,” lanjutnya.

Ia pun meminta maaf kepada warganya. Sebab akunya, seharusnya Kepala Desa tidak boleh berpikir begitu. Tapi dirinya benar- benar berada dalam posisi yang dilematis. Pasalnya, semua adalah warganya. Namun ia juga menilai bila masyarakat bersatu dalam hal ini. (Arya)


Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *