Akui Belum Maksimal, Direktur RSUD MJ, Terus Lakukan Pembenahan, Mohon Dukungannya

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com – Direktur RSUD Dr. H. Marsidi Judono dr. Ratih Lestari Utami, M.M.R menyadari pelayanan rumah sakit memang belum maksimal, sehingga cukup banyak keluhan masyarakat dan kritikan yang bermunculan.

Berangkat dari kondisi ini, ia sampaikan tentunya harapan masyarakat sama seperti kami, untuk melakukan pelayanan lebih baik lagi. Karena itu, ia minta dukungan, kalau pun ada masukan atau saran sangat diperbolehkan. “ Karena tanpa kritikan kami juga sulit untuk mencari kelalaian kami di mana,” katanya bijak, saat ditemui BB, Sabtu (15/7).

Sebutnya, justru dengan adanya kritikan, saran dan masukan, dengan itu lah pihaknya bisa introspeksi diri untuk melakukan memperbaiki demi pelayanan maksimal kepada masyarakat yang ingin berobat.

Terkait hal ini, ia katakan sebenarnya RSUD juga sudah memiliki layanan pengaduan, hanya saja kurang disosialisasikan kepada masyarakat. “Kami juga sekarang sedang mengerjakan itu, supaya masyarakat tahu. Kalau ada keluhan itu, ke mana mengadunya, karena ada medianya,” tutur direktur RSUD, dr. Ratih

Tidak hanya itu, RSUD juga mempunyai kotak saran, atas tidak atau puasnya pelayanan di rumah sakit pada setiap ruangan rawat inap, klinik rumah sakit dan di IGD.

Untuk masalah yang sering terjadi akhir-akhir ini, ia sampaikan pihaknya sudah menelusuri. Sudah dipanggil dan selidiki Petugasnya untuk mengetahui kesalahannya itu di mana. Apa yang dilanggar, termasuk kode etik keperawatan sampai sanksi sudah diberikan kepada yang bersangkutan, sehingga bisa menjadi contoh bagi pegawai lain guna melakukan pembenahan.

“Bisa menjadi contoh bahwa ini kesalahan semua, satu unit. Yang sebenarnya, tidak menyudutkan personal,” ujarnya.

Hal itu semata-mata, bertujuan untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan, sehingga ketika ada satu di antaranya melakukan kesalahan, bisa segera diperbaiki. “ Dengan harapan memberikan pelayanan maksimal,” tukasnya lagi.

Bukan Mencari Pembelaan

Kemudian, terhadap peristiwa yang terjadi baru-baru ini, yang sempat disoroti oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Vina Crystin Ferani kala menyampaikan kata akhir Fraksi dalam Sidang Paripurna, Jumat (14/7), ia mengaku manajemen rumah sakit tidak bermaksud melakukan pembelaan, tapi akhir-akhir ini memang tengah banyak pasien.

Terangnya, kapasitas bed atau tempat tidur di RSUD, totalnya ada 125. Setiap harinya, ditempati pasien lebih dari 100 orang. Malahan bisa sampai 110 bahkan pernah sampai 120 orang, hingga menambah ekstra bed.

“Tapi kan pertanyaannya 120 (bed) kan masih ada space 5, yang kosong itu, biasanya di ICU. PICU, NICU ruang perawatan untuk bayi. Terus ruangan bersalin, kan gak mungkin pasien biasa kita masukin ke situ, ada kriteria atau pun ada juga ruang perawatan infeksi. Kalau tidak infeksi walaupun disitu bed-nya kosong, gak mungkin kami masukin ke (ruangan) situ. Ada indikasi kalau mau masukin di situ, oh karena kosong, masukan di situ, nggak bisa. Jadi itu lah, karena penuhnya tadi, terhambatlah pasien-pasien untuk ke ruang perawatan,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *