Belitung, belitongbetuah.com– Selasa (18/7) dilakukan peletakan batu pertama, pertanda pembangunan Food Park Jeramba Kubu segera dibangun, oleh Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem), yang juga dihadiri Wakil Bupati Isyak Meirobie, Sekretaris Daerah Hendra Caya dan tokoh adat setempat serta undangan lainnya. Tentunya owner Food Park sendiri Alex Wijaya juga hadir di sana.
Kehadiran food park ini, disambut baik dari Sanem. Menurutnya, hal ini salah satu upaya untuk meningkatkan kuliner naik kelas, seperti yang selalu diminta dan menjadi programnya terhadap kualitas produk-produk kuliner. Mengingat Belitung adalah destinasi wisata, sehingga dibutuhkan restoran dan rumah makan berkelas.
‘’ Dalam artian berkelas, tidak hanya dari segi makanan dan minuman saja, tapi juak dari segi pelayanan. Saya harap ke depan, dengan adanya ini, dijadikan project, bagi para pelaku-pelaku kuliner. Jadi ada yang kriteria secara personal, tapi ade juak yang profesional. Soalnya, wisatawan ini harus mendapatkan pelayanan yang profesional tadi,’’ ujar Sanem, kepada awak media usai acara.
Masalah pelayanan maksimal kepada para wisatawan, sebut Sanem, sekarang ini menjadi salah satu fokus dan perhatian pemerintah daerah guna meningkatkan dan pengembangan pembangunan pariwisata kita.
‘’ Kalok kemarik-kemarik, kite nunggu urang nak dulu. La nak baru kita maju. Dak kan ade, kelas satu saja. Inilah contohnye. Dan memang kite berharap, ade investasi membuat rumah makan atau tempat kuliner yang memang berkelas. Karena urang Belitong, ukan ngeliat diceramah ek, tapi ningok faktanye, nok mane. Inilah yang kite harapkan,’’ tutur Sanem.
Sanem juga menilai, berdirinya Food Park oleh swasta demi kemajuan kuliner, bukan hanya tugas dari pemerintah daerah saja. Peran serta swasta juga diperlukan. Seperti diketahui, pembangunan food court di eks SMEP / depan Galeri UMKM adalah upaya Pemda menyediakan fasilitas dan sarana bagi pelaku UMKM.
‘’ Pemda membangun food court, pihak swasta ini. Jadi, Pemda sudah memulai dulu, dan selanjutnya timbul pihak-pihak swasta. Jadi kita harus bersinergi untuk mensupport ini,” imbuhnya.
“ Nah, untuk di food court (Depan galeri) itu akan diadekan seleksi. Nanti, kite akan membentuk Tim dan melakukan studi banding ke food court-food court di mane-mane. Kalok untuk makanan, itu khas Belitong. Tapi untuk manajemen dan pelayanan itu yang harus kita lihat di sana,’’ tambah Sanem mengenai studi banding tersebut.
Kondisi ini diyakini Sanem merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi. Setidaknya, keberadaan Food Park lanjutnya, menciptakan lapangan pekerjaan. Minimal 50 tenaga kerja baru, akan terserap.
Selain itu, dari sisi wisata, setidaknya ada tempat bagi wisatawan untuk menikmati kuliner Belitung, dengan suguhan menu dan layanan prima yang diberikan. Sebab, ujar Sanem semakin tempat itu representatif dan berkelas, maka wisatawan yang datang ke Belitung juga akan berkelas. ‘’ Mun bekelas, Die mawak duit banyak, lama home stay di sinek. Otomatis, mun lama banyak belanje,’’ katanya.
Selanjutnya, sisi lain dari keberadaan Food Park ini yang dilihat Sanem adalah dari sisi pajak dan retribusinya.’’ Otomatis PAD kite meningkat. Itu baru sip,’’ pungkasnya. (Yusnani)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…