Belitung, belitong betuah.com– Jumat (28/7) Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) lantik 115 PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) terdiri dari 99 guru dan 16 tenaga teknis, bertempat di gedung Serba Guna Pemkab Belitung.
Sebelumnya, pada 31 Mei 2023, sebanyak 10 PPPK untuk Tenaga Kesehatan sudah lebih dulu dilantik dan diambil sumpahnya. Ke-125 PPPK ini merupakan jumlah keseluruhan formasi tahun 2022.
Pada kesempatan itu, Sanem menegaskan kepada mereka yang baru saja dilantik, jangan pernah minta pindah ke luar daerah, sebab pindah ke luar daerah berarti berhenti. Pasalnya, kepindahan ini akan berefek banyak.
‘’ Terutama untuk formasinye. Kite la diberik formasi, tahu-tahu die pindah. Efek e kite kekurangan, kite nak nambah, untuk ganti ek die, yah dak bisa. Kite kan sesuai dengan kebutuhan ape yang kita minta,’’ tukas Sanem.
Sambungnya, permintaan formasi tersebut sudah dianalisa, berapa kebutuhan. ‘’ Misalnya, guru matematik di SD ini, guru ini di sinek. Itu la sesuai formasi. Jadi mereka ini, la ngelamar sesuai dengan ape yang kite butuhkan. Jadi, dak macam terima guru, terima dulu, kini baru diator. Sekarang endak gitu. La ditentukan. Formasi SD Aik Seruk kurang guru matematik, die ngelamarlah di situ. Lulus syukor,’’ ujar Sanem lagi.
Ia melanjutkan, bahwa formasi-formasi itu sudah ditentukan dan sudah terbagi-bagi. Dan, penerimaan PPPK tidak seperti dulu lagi. “Sarjana ape saja diterima, Guru ape saja diterima. Sekarang endak, la de itong-itongan. Puskesmas ini perlu tenaga dokter atau perawat. Jadi Dokter atau perawat itu ngelamar di Puskemas mane. Gitu juak kebutuhan Dinas BKAD, nah itu dak kuang Sarjana Agama di situ. Harus disesuaikan dengan disiplin ilmu. SD Aik Seruk, butuh Guru Matematik, dak kuang guru agama di situ,’’ terang Sanem secara detil.
Pada formasi tahun 2023, Sanem mengatakan masih memprioritaskan P3K untuk Guru dan Nakes. Untuk pengajuannya sendiri, Sanem mengaku Pemkab Belitung sudah banyak mengajukan, tapi yang disetujui Pusat, belum semuanya. ‘’ Tenaga Guru jak, kite gik banyak kurang e. Kite la ngajukan, disesuaikan dengan itongan per sekulah. Tapi kadang-kadang di sana, hanya disetujui sekian. Misal e di SD Gersik, butuh guru ape, tapi ade yang dak ngelamar di sana. Terus ade misal e di SD 17, butuh guru Bahasa Indonesia. Nok ngelamar urang 10, tapi di sana dak de nok ngelamar. Akhirnya bersaing,’’ terang Sanem.
Sementara itu, terkait masalah kepindahan, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Belitung K.A Azhami mengatakan sementara ini pihaknya baru dapat peraturan dari Menpan dan BKN, PPPK hanya bisa pindah dalam internal saja.
‘’ Ini baru keluar ketentuan, kalau dulu belum ada ketentuan, orang P3K bisa pindah. Kalau sekarang bisa sesuai kebutuhan. Ternyata guru olah raga, atau guru IPA di Kec. Membalong, atau guru kelas sudah lebih, teknis di Dinas Pendidikan. Tapi boleh memindahkan. Tapi kalau keluar daerah belum boleh, karena belum ada ketentuan. Karena P3K, Kepala Daerah yang punya kuasa. Jadi kalau pindah ke luar daerah, seperti kata Pak Bupati, pilihannya berhenti,’’ beber Azhami. (Yusnani)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…