Belitung, belitongbetuah.com — Minggu malam (30/7), di halaman Gedung Nasional diadakan Gebyar baca puisi oleh Tokoh Publik dan Masyarakat. Penonton duduk di bawah, beralaskan karpet, dalam balutan suasana penuh keakraban. Acara ini, adalah bagian peringatan Hari Puisi Indonesia yang jatuh pada 26 Juli, berdasarkan hari kelahiran Chairil Anwar, sosok terkemuka penyair bangsa ini. Untuk pertama kalinya, Hari Puisi Indonesia diperingati para seniman daerah Belitong.
Yang meski baru pertama kali digelar, mendapat respons positif dan sambutan hangat baik dari masyarakat, peserta hingga Pemerintah Daerah. Malam itu juga pembagian hadiah para pemenang lomba. Untuk Lomba Cipta dan Baca Puisi nya sendiri, diadakan di Warung Kopi Janggut. Dari 110 peserta yang ikut, mengerucut jadi 60, kemudian 35, hingga terpilih menjadi 6 orang.
Tampak, Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) dan Anggota DPD RI Darmansyah Husein membacakan puisi. Meski penjiwaan Sanem saat membaca puisi tentang patriotisme itu agak kurang, namun cukup mampu memupuk semangat perjuangan dalam benak penonton.
Ditemui usai acara, Sanem mengatakan dirinya sangat mengapresiasi acara gebyar tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bisa menghimpun para Satrawan di sini, mengingat sebenarnya keberadaan mereka lumayan banyak. Sehingga, melalui acara ini bisa terakomodir. ‘’ Urang Belitong ini cinta seni, cinta budaya, lihat saja begitu tampil tadi, hebat-hebat,’’ puji Sanem.
Ke depannya, Sanem berharap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan budaya harus didorong dan dihadirkan sebagai sebuah pertunjukkan, apalagi Belitong sebagai daerah wisata. Hal tersebut berkaitan erat dengan status Belitong UGG yang dimiliki Pulau ini. Di mana harus memiliki 3 ke aneka ragaman, seperti geodiversity, biodiversity dan cultural diversity. ‘’Nah ini masuk geo cultural. Keragaman budaya tadi. Jadi ini kita rangkai dengan tadi. Jadi kite punya 3 unsur itu,’’ jelasnya.
Sanem menilai, bahwa puisi bisa menggambarkan jiwa manusia, sebab menyiratkan ungkapan hati seseorang. Apakah ia tergolong dalam karakter yang melankolis, romantis atau patriotisme. ‘’ Kalau aku tadi mace puisi berjiwa patriotisme. Sebab mun nak jadi Bupati harus berjiwa patriotisme, tapi mun inyek-inyek, payah,’’ pungkasnya. (Yusnani)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…