Tak Terima 41 Persen Penduduk Belitung Miskin Ekstrem, Sanem Minta Data Diklarifikasi

oleh -
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-00PMI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-03PERUMDATIRTABATUMENTASBADIA
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-05DESAGUNUNGRITING
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-11DESAKACANGBUTOR
previous arrow
next arrow
Shadow

Belitung, belitongbetuah.com – Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) terkejut setelah mendapatkan laporan bahwa angka kemiskinan ekstrem Kab. Belitung mencapai 41 persen.

IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-09DESATANJUNGRUSA
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-17DESAPADANGKANDIS
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-18DESAKEMBIRI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-19DESASIJUK
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-20DESABULUHTUMBANG
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-22DESASIMPANGRUSA
previous arrow
next arrow
Shadow

Informasi itu ia dapatkan dari wakilnya setelah melaksanakan Rapat Koordinasi kemiskinan di Kantor BAPPEDA Belitung, Jumat (4/8/2023). Sanem mempertanyakan data tersebut, karena menurutnya di Belitung tidak pernah ada pengemis, bahkan bisa dicek di lapangan.

Menurutnya, data yang didapat dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), tidak berdasarkan realita di lapangan.

“Kita tidak tahu, kriteria apa kok bisa sampai 41 persen urang Belitung miskin ektrem. Miskin ektrem itu yang gimana,” tandasnya.

Tentu saja Sanem merasa bingung, menurutnya pertumbuhan ekonomi Belitung naik, IPM naik, desa maju bertambah, bahkan saat pandemi covid-19 pertumbuhan ekonomi Belitung tidak minus.

“Realita di lapangan memang ada orang miskin, tapi kemiskinan itu kriteria apa, kalau miskin makan, orang Belitung dak de nok sampai kelaparan,” tukasnya.

Untuk itu, ia meminta Kemenko PMK perlu memberikan klarifikasi, karena secara fakta, Sanem menegaskan tidak bisa menerima data 41 persen penduduk Belitung miskin ekstrem.

Pasalnya ujar Sanem, data tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah Daerah. Untuk itu ia tidak mengerti apa yang dimaksud penduduk miskin ekstrem, karena secara materi bisa dilihat kondisi penduduk Belitung secara keseluruhan.

Apalagi selama ini, banyak Pemkab Belitung melakukan program untuk menuntaskan kemiskinan. Terlebih, lokomotif pariwisata yang mendukung sektor UMKM bisa dilihat sendiri, seperti apa pengembangannya.

“Kita lihat daya beli masyarakat juga di Belitung. Orang Belitung juga tidak mengerti inflasi, pokoknya barang ada. Aku juga nak minta klarifikasi, apa kriterianya itu, terus paparkan, karena kita tidak tahu apa kriteria kemiskinan (ekstrem) itu,” sebutnya. (Arya)


Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…

IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-24DESAMENTIGI
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-26DESAAIRBATUBUDING
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-27DESAIBUL
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-28DESABADAU
IKLANSELAMATTAHUNBARU2025-29DESAAIRSERUK
previous arrow
next arrow
Shadow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *