Pertama Digelar, Invitasi Olahraga Tradisional Diikuti 712 Peserta: Siang Tadi Ditutup, Cuaca Panas Tak Jadi Kendala Bagi Mereka Berlomba

oleh -

Belitung,belitongbetuah.com — Kegiatan Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Kab. Belitung tahun 2023, siang tadi di tutup. Acara yang berlangsung selama 2 hari, 8-9 Agustus mempertandingkan 6 Cabang Olahraga yakni Engrang, Ketapel, Bakiak, Lari Balok, Dagongan dan Hadang.

Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan ini, mampu menyedot antusias peserta. Sebanyak, 712 orang ambil bagian dalam ajang tersebut, terdiri dari 2 kategori, yakni pelajar dan umum. Untuk kategori pelajar sendiri, diikuti 571 orang dari SMP dan SMA sederajat. Sedangkan kelompok umum, sebanyak 141 orang.

Saking antusiasnya peserta, teriknya matahari yang menghantam aspal lapangan di Pendopo Tanjung Pendam, tempat digelarnya kegiatan tersebut, tak menyurutkan semangat serta sportivitas mereka.

Terhadap cuaca panas, Sekretaris Dispora Belitung, sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara, Achmad Ridwan, mengungkapkan memang ada beberapa peserta yang terlihat kelelahan. Karena itulah, tim medis yang diturunkan dari Dinas Kesehatan selalu siaga. ‘’ Terutama yang menggunakan fisik seperti Dagongan, ada yang kelelahan. Pada Lomba Bakiak juga ada yang kecapekan, tapi tenaga medis kita siap,’’ jelasnya.

Akan tetapi, semangat dan rasa senang peserta saat mengikuti lomba, menjadikan cuaca panas bukan suatu kendala berarti. Karena itulah, mengingat besarnya animo masyarakat, maka Dispora ujar Ridwan akan menjadikannya sebagai agenda tahunan.

Ada banyak sebenarnya cabang olah raga tradisional, namun alasan memilih ke enam cabang tersebut untuk di lomba kan terang Ridwan karena olah raga ini dulunya digemari masyarakat, namun sebelumnya sempat dilupakan. ‘’ Dengan adanya lomba ini, diharapkan akan lebih memassalkan olah raga tersebut, sekaligus bisa melestarikannya,’’ terangnya lagi.

Lebih lanjut ia katakan, penyelenggaraan event olahraga tradisional merupakan arahan dari Pemerintah Pusat melalui Kemenpora untuk memassalkan olah raga-olah raga tradisional agar filosopi dari olahraga tradisional bisa dimaknai oleh masyarakat itu sendiri. ‘’ Kerja sama, silaturahmi, gotong royong dan lain-lain. Jadi dilestarikanlah,’’ bebernya.

Disampaikan Olehnya, semula saat kegiatan ini diumumkan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat, mereka merasa sedikit heran. “Tetapi inilah salah satu tugas dan fungsi dari Dispora, terutama di bidang kebudayaan olahraga, untuk membudayakan olah-olahraga tradisional ini. Dan, harus kita kenalkan, jangan sampai nanti dengan majunya teknologi, olah raga tradisional terlupakan,’’ imbuhnya.

Kaitan dengan hal tersebut, Ridwan mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk memanfaatkan ruang-ruang, terutama sekolah, sebagai lokasi memassalkan olah raga tradisional. ‘’ Karena disekolah-sekolah kan ada muatan lokalnya. Mereka juga mengadakan lomba-lomba olah raga tradisional,’’ katanya, seraya menyebutkan olah raga tradisional sendiri juga ada Potradnas (Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional) yang diadakan 2 tahun sekali,’’ Jadi ada wadahnya juga, olahraga tradisional ini,’’ pungkasnya. (Yusnani)


Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *