Belitung,belitongbetuah.com — Puluhan turis dalam rombongan Kapal Pesiar mewah MV National Geographic Orion, Rabu siang (30/8/2023) singgah di pendopo Tanjung Kelayang. Sekitar pukul 14.40 wib, kapal itu sudah terlihat dari pendopo, mereka dijemput menggunakan kapal kecil. Sekali jemput, muatannya tak banyak. Turis yang telah tiba, langsung menyapa dan berbaur dengan masyarakat. Ajang itu dimanfaatkan masyarakat berphoto dengan para turis, yang dengan senang hati memasang wajah ceria.
Baru pada sekitar Pukul 15.45 wib, semua turis sudah berkumpul semua. Annyta, SP. M.IL selaku Kadis Pariwisata Belitung menyambut kedatangan mereka, dengan mengalungkan selendang kepada 5 orang perwakilan rombongan tersebut. Kemudian, mengajak rombongan menuju pendopo.
Mulai dari titik tumpu penyambutan, hingga menuju pendopo, rombongan disambut dengan beberapa tarian. Setelah mengambil tempat duduk masing-masing, para turis kembali disuguhkan oleh tarian selamat datang, Mulok, Gambus dan sebagainya.
Terhadap atraksi kesenian yang ditampilkan, Annyta mengatakan biasanya turis-turis lebih menyuka i dan menghargai budaya, dari aspek-aspek lain. ‘’Maksudnya, mereka sangat exciting, sangat bersemangat. Jadi, itulah yang kita tampilkan. Mereka punya waktu 4 jam, tapi ini kurang tahu karena mereka sudah telat,” katanya.
“ Jadi dari rundown acara yang panjang ini, sudah ada pemotongan. Cukup sayang sebenarnya. Memang kita sudah di info dari awal, kalau mereka terlambat di pelabuhan yang lain. Hingga ke sini pun mereka terlambat,’’ sambungnya.
Dijelaskannya, rute kapal Orion dari Australia menuju Singapura. Dalam pelayarannya, kapal pesiar memasukkan Belitung sebagai salah satu tujuan untuk dikunjungi. Dengan kata lain, kapal mewah dan canggih tersebut, sebagai base camp untuk perjalanan menjelajah belahan dunia.
Dari kegiatan ini, Annyta menerangkan bahwa tidak hanya kapal pesiar Orion saja yang akan masuk. ‘’ Kapal-kapal lain pun akan melintasi Belitung. Kita punya titik yang mumpuni untuk dikunjungi kapal-kapal pesiar. Sudah ada kapal pesiar yang punya jadwal singgah ke Belitung,’’ jelasnya.
Hanya saja, Annyta tak menampik, bahwa Belitung punya kelemahan. Apa itu? Belitung belum punya dermaga untuk kapal pesiar. ‘’ Dermaga kita yang mumpuni di Tanjung Batu. Hanya saja, untuk masuk ke perairan Tanjung Batu, perlu waktu berapa jam,’’ ujarnya, seraya menyebutkan andai saja kita punya dermaga di sini (Tanjung Kelayang) yang bisa disinggahi Kapal Pesiar, turis bisa langsung turun, tak perlu antar jemput dengan kapal nelayan.
Selain itu, mereka akan punya banyak waktu di Belitung. Tapi kalau masih seperti ini, waktu mereka mepet, ditambah lagi tadi ada keterlambatan. Sehingga, akhirnya kegiatan bertumpu hanya di Tanjung Kelayang.
‘’Di sini, kawan-kawan menampilkan kesenian, menampilkan ragam kuliner. Tapi utamanya, kite tawarkan budayanya. Jadi konsepnya begitu,’’ ujar Annyta lagi.
Mengingat laut Belitung yang indah, kiranya tepat jika turis-turis dari kapal pesiar menjadikan Belitung sebagai salah satu titik kunjungan dalam perjalanannya. Apalagi Orion dilengkapi dengan fasilitas peralatan menyelam dan snorkeling, serta peralatan video canggih yang memungkinkan mengakses dunia bawah laut.
Ditambah lagi dengan ragam budaya Belitung, akan memberikan pengalaman dan informasi culture dari tempat yang mereka datangi. Ada hal- hal menarik yang menjadi selling point bagi para wisatawan.
Itulah sebabnya, terasa wajar bila Annyta selaku Kadis Pariwisata suatu saat nanti berharap, ada dermaga khusus di sekitar areal Tanjung Kelayang, untuk dijadikan sebagai tempat sandar bagi Kapal-kapal pesiar. (Yusnani)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya BelitongBetuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…
