Belitung, belitongbetuah.com – Tanjungpandan masuk dalam 10 besar kota penyumbang inflasi tertinggi secara nasional di tahun 2023.
Hal itu dikatakan oleh Pj Bupati Belitung, Yuspian dalam sambutannya di forum konsultasi publik rancangan awal RPJPD di Bappeda Belitung, Senin (8/1/2024).
Angka inflasi Kota Tanjungpandan tahun 2023 mencapai 3,80 persen, di mana angka tersebut menjadikan Tanjungpandan berada pada posisi ke 8 secara nasional.
Menurutnya, faktor penyebab tingginya inflasi karena hampir 80 persen komoditas yang beredar di pasaran di pasok dari luar Belitung, sehingga berdampak pada harga komoditas.
“Kondisi ini membuat kebutuhan pokok fluktuasi, harga sering kali membuat kaget. Tapi di Belitung khas problem inflasi, karena masyarakat baik-baik,” ujarnya.
Meski pun Tanjungpandan salah satu penyumbang inflasi tertinggi di Babel, tetapi orang Belitung sangat toleransi terhadap kenaikan harga. “Jarang protes. Naik 200 persen paling ngomel-ngomel ibu-ibunya tapi tetap aja belanja,” ujarnya.
Fluktuasi inflasi juga tidak terlepas dari pengaruh momen perayaan atau peringatan tertentu dalam masyarakat. Meski begitu, lanjut Yuspian ke depan pihaknya akan mencoba mencarikan solusi terhadap persoalan inflasi.
Dalam hal ini, pemerintah daerah mesti melakukan upaya yang lebih terukur, supaya bisa mengendalikan harga dan menjamin pasokan.
“ Terutama tiga bulan ke depan, akan menghadapi hari besar keagamaan seperti Ramadhan, Lebaran, Cheng Beng dan Imlek,” jelasnya.
Akan dilakukan pula intervensi komoditas yang memberikan dampak besar terhadap inflasi seperti cabai, ayam, daging, bawang merah, bawang putih. Ditambah faktor harga tiket pesawat yang juga turut menyumbang kenaikan inflasi.
Namun langkah Pemda dalam pengendalian inflasi perlu dibantu masyarakat. Sebab, tak jarang faktor psikologis masyarakat membantu mengendalikan inflasi. Maksudnya, “Masyarakat harus bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan aksi memborong,” imbuhnya. (Arya)