Tanjungpandan, belitongbetuah.com — Malam puncak kegiatan Belitong Chinese Internasional Festival (BCIF) digelar Minggu (31/3/2024), bertempat di Bundaran Satam, sama seperti acara pembukaan pada Sabtu ( 9/3/2024).
Acara di hadiri Pj Bupati Belitung, Yuspian, hadir pula Direktur Event Nasional dan Internasional, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Fransiskus Handoko, Kepala Kantor Perwakilan BI Prov. Babel, Area Head Bank Mandiri Pangkalpinang, Iwan Setiawan, unsur Forkopimda, para undangan serta ribuan masyarakat.
Acara Belitong Chinese Internasional Festival 2024 (BCIF)diadakan bersamaan dengan tradisi Chengbeng atau sembahyang kubur, sudah melekat kuat di Pulau Belitung.
Hal itu dikatakan Pj Bupati Belitung, Yuspian dalam sambutannya. Sebutnya, event BCIF ini tidak hanya didatangi oleh para penziarah yang berasal dari Indonesia saja, tapi juga berasal dari luar negeri seperti Hongkong, China, Belanda dan Australia.
Meskipun belum memiliki database yang akurat, tapi momen ini menjadi pertanda untuk memulai pendataan. Berasal dari mana, para penziarah yang datang ke Belitung, sebab tidak menutup kemungkinan dikemudian hari, event ini bisa dikembangkan lebih lanjut.
Dijelaskan Yuspian, kegiatan ini mempunyai dampak potensi yang sangat besar. Setidaknya di pulau Belitung terdapat 11 ribu makam. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya masih aktif diziarahi.
“Jadi kalau kita hitung-hitungan angkanya, dari 70 persen itu setidaknya ada 7 ribu makam yang selalu di datangi familinya, baik itu yang berada di luar negeri maupun dalam negeri,” ungkapnya lagi.
Ia menambahkan, dari 7 ribu makan tersebut, jika diasumsikan, setiap makam diziarahi oleh 2 anggota keluarga saja, maka Belitung akan mendapatkan kunjungan sebanyak 14 ribu orang dalam satu momen.
“Kami kira jumlah itu cukup besar, karena kalau kita asumsikan satu orang saja spending of moneynya rata-rata 6 juta per orang, maka kita akan dapatkan potensi ekonomi yang perputar di pulau belitung, kurang lebih Rp. 86 miliar,” terangnya.
Yang pasti fenomena hari ini, Belitung bertambah ramai dan bertambah sesak. “Kami rasa kalau bapak dan ibu ingin datang ke Belitung hari ini, dari Jakarta, kami kira mesti berjuang keras mendapatkan tiket pesawatnya,” ujarnya.
BCIF sendiri menjadi potensi positif, di berbagai sektor. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari seluruh unsur masyarakat dan pemerintahan.
Berbagai kegiatan disuguhkan dalam rangkaian event tersebut. Seperti parade kebhinekaan, tari massal dan flashmob, balas pantun, lomba kreasi tanglong ramadhan, malam likoran, pertunjukan musik akustik. Diadakan pula lomba photo dan video BCIF, Bazaar dan UMKM, Lomba Pemilihan Bujangko dan Amoy Belitong serta Fashion Show. (Arya)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…