Tanjungpandan, belitongbetuah.com – Desa Air Rayak, Kec. Tanjungpandan, Belitung merayakan hari ulang tahun yang ke 13 tahun, Selasa (4/6/2024). Desa tersebut merupakan pemekaran dari Desa Perawas.
Berbagai kegiatan diselenggarakan, seperti lomba memasak serta bazar yang di gelar di halaman kantor desa. Acara dihadiri PJ Bupati Belitung Yuspian, para undangan dan masyarakat, yang antusias menyambut perayaan tersebut.
Bazar diadakan selama 3 hari, diikuti 40 stand yang berisi aneka macam produk. Produk- produk yang dijual dalam Bazar merupakan hasil kreativitas dari warga Desa Air Rayak sendiri.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Air Raya Rustam Ludin mengatakan meski desanya tidak memiliki lahan pertanian untuk bertanam, namun mereka melakukan penggemukan sapi untuk sumber ketahanan pangan dan hewani.
‘’Sapi yang kami punya, kami gemukkan selama 2 bulan, setelah itu dipotong dibagikan kepada masyarakat dengan tarif di bawah harga pasar,’’ katanya.
Sebut Rustam, sejak 13 tahun lalu terbentuk, baru tahun ini hari jadi Desa Air Rayak di gelar. “ Sebelum- sebelumnya, terkendala dengan masalah anggaran,” ungkapnya.
Maka dari itu, HUT Perdana nya, melibatkan semua elemen masyarakat, diadakan selama 3 hari, agar masyarakat mengetahui bahwa setiap tanggal 4 Juni adalah hari ulang tahun Desa Air Rayak.
‘’Jadi untuk ke depan-depannya bisa jadi tolak ukur kita, kemampuan kita dan untuk berbenah diri agar desa Air Rayak semakin maju, ’’ harap Rustam.
Sementara itu, Pj Bupati Belitung Yuspian berpesan agar Desa Air Raya dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan berpartisipasi di usia desa yang ke 13 tahun.
Soalnya, Desa Air Raya merupakan desa yang tidak memiliki pantai dan lahan pertanian yang luas. Sehingga, kekayaan yang ada hanya lah SDM-nya.
‘’Masyarakat itu harus diberi ruang seluas-luasnya untuk berkompetisi terutama pada bidang seni dan olahraga,’’ ujar Yuspian seraya menambahkan, dengan terbukanya ruang bagi masyarakat, bisa melihat potensi yang dimiliki.
Dijelaskan Yuspian, percuma masyarakat mempunyai bakat dan semangat, jika desa tidak memberi ruang untuk mereka berkompetisi.
“ Seperti halnya sekolah, para murid di sana diberikan wadah untuk berkompetisi. Jadi, begitu juga desa, harus mewadahi mereka agar bakat mereka tersalurkan,” imbuhnya. (Arya)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…