Tanjungpandan, belitongbetuah.com – Andi Muhammad Fadilah dan Kirana Villaire terpilih sebagai Bujang Dayang Belitung 2024 yang digelar di Pantai Wisata Tanjungpendam, Sabtu (29/6/2024).
Terpilihnya Andi bujang asal Sijuk dan Kirana dayang asal Tanjungpandan, dalam partai Final setelah berhasil menyisihkan para finalis lainnya. Ada 10 pasang Bujang Dayang Belitung 2024 yang berasal dari perwakilan lima kecamatan. Yang secara keseluruhan semuanya tampil prima dan mempesona.
Sehingga, dewan juri sedikit kesulitan untuk menentukan siapa yang berhak menyandang Bujang Dayang 2024, sebab mereka yang terpilih adalah yang terbaik dari yang terbaik.
Terhadap terpilihnya Bujang Dayang 2024, Pj Bupati Belitung Yuspian meyakini Andi Muhammad Fadilah dan Kirana Villaire sudah siap berperan untuk mengenalkan Belitung ke kancah regional, Internasional maupun lokal.
Selama setahun ke depan sebutnya, pelibatan mereka akan aktif dalam agenda-agenda penting terutama pada agenda kepariwisataan daerah. Untuk menambah wawasan serta posisi mereka akan lebih diberdayakan lagi,” Sebab posisi mereka selama ini perannya hanya sebagai menyambut tamu dan perias acara,” tukas Yuspian.
Untuk itu, ia mendorong supaya mereka lebih aktif masuk ke dalam substansi, karena pembekalan mereka sudah cukup banyak, pengetahuan tentang wisata, budaya bahkan mereka mempunyai skill dalam komunikasi yang menjadi modal utama untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pariwisata Belitung.
‘’Ini yang akan kita dorong ke Dinas Pariwisata, karena mereka ini duta wisata, duta remaja idol dan juga contoh untuk pemuda-pemuda belitung,” ujar Yuspian.
Kaitan dengan hal itu, ia sampaikan meski dana alokasi khusus (DAK) tahun ini tidak turun, namun itu tidak akan berpengaruh untuk Belitung, sebab DAK hanya salah satu aspek untuk menunjang pariwisata.
Menurutnya, tanpa dana khusus APBN bukan berarti pariwisata Belitung berhenti sampai di sini, kreatifitas harus tetap ditingkatkan. Apalagi pemenang Bujang Dayang Belitung adalah anak-anak yang bertalenta.
“Mereka memiliki Medsos, bisa membuat konten. Itu bisa mempromosikan secara murah meriah, gratis yang dampaknya luas,” imbuhnya.
“Kita melihat beberapa dari mereka sangat pasif berbagai bahasa, itu bisa kita gunakan membuat konten promosi pariwisata kita,” tambahnya pula.
Terlebih kata Yuspian, pariwisata Belitung menjual atraksi alam, sehingga ada banyak yang dapat mereka lakukan dalam format dunia digital. “ Dan itu adalah dunia mereka, sehingga mereka tahu harus menyalurkan kreatifitasnya itu kemana, tanpa menggunakan biaya mahal,” tandasnya.
Meski sebenarnya sambung Yuspian, tanpa diminta pun Dinas Pariwisata, memang harus aktif mempromosikan pariwisata Belitung, sebab itu lah tugas mereka. (Arya)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…