Belitung, belitongbetuah.com — Wahyu Affandi Anggota DPRD Belitung dari Dapil 4, tumpahkan kekecewaannya dalam Rapat Paripurna, Senin (15/7/2024), terkait kondisi jalan di Pulau Seliu, Kecamatan Membalong yang sudah rusak parah.
Usulan perbaikan jalan di sana, memang acap kali ia sampaikan dalam rapat paripurna. Jalan yang dibangun tahun 2011 itu, menurutnya sudah rusak parah, dan tidak pernah mendapatkan perhatian.
“ Jalan di Desa kami, di Pulau Seliu, jalan yang paling terburuk di Kabupaten Belitung,” katanya dalam Kata Akhir Fraksi Bangsa Sejahtera terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 pada Rapat Paripurna XXIX, Masa Persidangan III DPRD Belitung.
Hal lain yang ia sampaikan mengenai dermaga Teluk Gembira, yang rencananya akan dialihkan ke Tanjung Paku, “ Ternyata, sampai saat ini tidak ada perkembangan,” tuturnya lagi.
Baca Juga: Lebih Dari 200 Crosser Ikut Dalam Grasstrack SIWO PWI Open 2024 di Sirkuit Jurak, Desa Lassar
Seperti diketahui, dermaga Teluk Gembira sebagai sarana transportasi ke Pulau Seliu, merupakan fasilitas vital untuk naik turun penumpang dan bongkar muat barang. Apalagi Pulau Seliu sebagai salah satu destinasi wisata.
Rencana pengalihan dermaga dari Teluk Gembira ke Tanjung Paku, memang sudah lama. Bila melihat kondisi dermaga Teluk Gembira sekarang, benar- benar menyedihkan. Dan, rasa- rasanya, sulit diterima jika di Belitung punya dermaga seperti itu.
Dalam hal ini, Wahyu Affandi, cukup konsisten memperjuangkan ke dua hal tersebut. Politisi PKB itu, sudah 2 kali menjabat sebagai Wakil Rakyat, periode 2014-2019, 2019- 2024 dan terpilih kembali untuk ke tiga kalinya, untuk periode 2024-2029.
Sepanjang 2 periode jabatannya, barangkali banyak undangan yang hadir bosan mendengar perjuangannya. Kicauan itu, tampaknya akan terus menggema di Gedung DPRD Belitung, di masa ketiga jabatannya nanti.
Baca Juga: Rudianto Tjen Sebut Bacakada Yang Diusung PDI Perjuangan Harus Betul- Betul Merakyat
Sebagai Wakil Rakyat ucapnya, mereka selalu dipersalahkan masyarakat. “ Jangankan persoalan bangunan, kepiting yang harganya turun saja, kami dipersalahkan masyarakat, apalagi infrastruktur yang selalu mereka lintasi,” tandasnya.
Hal lain yang diungkapnya soal lampu jalan, yang menjadi pokir para anggota dewan juga banyak yang tidak terealisasi. “ Terus jalan kami yang ada di Desa Lassar, hancur semua. Begitu pula dengan di Mentigi, Padang Kandis. Ini yang perlu saya sampaikan,” katanya.
Baca Juga: Diisukan Maju Pilkada: Pj Bupati Belitung Masih Pikir- Pikir
Diterangkannya lagi, bila mempedomani RKPJ tahun 2025, dimana tema pembangunannya yaitu peningkatan perekonomian yang inklusif melalui penguatan daya saing, dan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan. Seharusnya, hal ini menjadi perhatian.
“ Terutama infrastruktur. Kalau kita bicara infrastruktur, ini tidak ada pemerataan. Ini perlu menjadi catatan bagi kita semua. Saya tidak pernah bicara keras seperti ini, tetapi karena saya dituntut masyarakat, maka ini harus saya sampaikan,” tukasnya.
Menanggapi pernyataan Wahyu Affandi, PJ Bupati Belitung Yuspian saat ditemui usai sidang mengatakan jika hal itu lebih disebabkan pada keterbatasan anggaran. Namun sebenarnya, setiap tahun selalu diusulkan melalui APBN.
“ Karena dananya besar. Jadi kalau kita alokasikan dari APBD, yang lainnya pasti tidak terlayani. Kita selalu ada prioritas. Tentunya, walau itu dari Dapil beliau kita selalu hormati, karena sudah disuarakan. Begitu pula dengan Dapil- Dapil lainnya, selalu kita hormati usulan yang disampaikan,” terang Yuspian.
Sehingga jika itu belum terakomodir, bukan berarti tidak diusulkan. “ Jadi kalau bicara tidak diusulkan, kurang tepat juga rasanya. Karena kita selalu berupaya, namun kembali ke persoalan anggaran,” ucapnya. (Yusnani)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update…
