Sidak ke RSUD Marsidi Judono Kemarin Pagi, Mikron Kecewa Mengapa Pasien Bisa Antri Segitu Lamanya

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com – Pelayanan di RSUD Dr. H. Marsidi Judono dinilai buruk, sehingga banyak pasien yang tidak mendapatkan pelayanan medis secara optimal.

Hal itu disampaikan Pj Bupati Belitung Mikron Antariksa kepada awak media, usai acara Rakor Updating Data Kemiskiban Ekstrem di Bappeda, Selasa ( 20/8/2024). Buruknya pelayanan di RSUD Marsidi Judono, bukan ia ketahui dari siapa-siapa, melainkan ia saksikan sendiri.

Kepada awak media, Mikron menceritakan kalau dirinya pada Senin pagi (19/8/2024) Sidak ke RSUD. Dan, ia merasa kecewa mendapati situasi dan kondisi di sana. Pasalnya, kesehatan merupakan pelayanan dasar bagi masyarakat.

Baca juga: Kemiskinan Ekstrem di Belitung Hilang: Pj Bupati Katakan Mulai Oktober Ini Masyarakat Diberikan Bantuan Sembako dan Rumah Layak Huni

Cerita Mikron, pasien yang datang harus menunggu sekitar 6 jam baru mendapatkan pelayanan RSUD Marsidi Judono, di mana pasien mendaftar pukul 06.00 Wib, baru dilayani pukul 12.00 Wib.

‘’Saya menemukan langsung di Rumah Sakit Umum kita, masyarakat antre dari jam 6 pagi, kemudian dilayani jam 12 siang,’’ terangnya.

Bahkan terjadi juga penumpukan pasien yang ingin mendaftar berobat. Hanya ada satu loket pendaftaran, hingga ia meminta agar loket yang lainnya untuk dibuka guna mempercepat pelayanan.

Baca juga: Buka Muskab III KADIN Belitung 2024, Mikron Bahas Food Court

‘’Kita saja yang normal kalau antri pasti marah-marah, apalagi yang sakit, pasti bisa bertambah sakit. Harusnya kita kepada yang sakit memberikan support. Orang sakit ini kan dia akan sembuh kalau dengan hati yang bahagia, tapi kalau orang sakit, ditambah hatinya kesal bertambah sakit, itu pasti,’’ tandasnya.

Menurut Mikron penumpukan pasien terjadi, karena pelayanan online dan manual di satukan. Seharusnya, pasien yang mendaftar secara online, pihak rumah sakit sudah mengetahui keluhan dan penyakit yang diderita pasien, sehingga bisa langsung di bawa ke poliklinik. Jadi tidak mesti antre lagi di antrean manual.

‘’Saya melihat kemarin itu digabung, antara pendaftaran manual dan yang sudah online. Kita memberikan penghargaan khusus ke yang online, artinya harus cepat sehingga mengurangi antrean,’’ tukasnya.

Karena itulah, ia perintahkan kepada pihak rumah sakit, bahwa dirinya tidak mau berbantah-bantahan. “ Kerjakan sesuai yang kami sebutkan,’’ tegasnya.

Kembali Mikron ingatkan, penumpukan pasien semestinya tidak terjadi. Soalnya, pasien yang sudah mendaftar secara online pasti sudah terekam. Sehingga tidak perlu susah payah membawa berkas rekam mediknya. “ Beda halnya dengan mendaftar manual, Petugas harus mendata rekam medik penyakit yang dialami pasien,” sebut Mikron.

Lanjutnya, dengan sistem online tentu sudah ter cover dan sudah tersistem. Misalnya pasien rujukan dari RSCM ataupun rumah sakit umum provinsi, pasien tidak perlu lagi membawa rekam medis, karena data pasien sudah terekam dan terintegrasi dengan rumah sakit lainnya.

‘’Artinya pendaftaran online itu harus dioptimalkan untuk mengurangi pendaftaran offline. Zaman sekarang sudah modern, dunia dalam genggaman,’’ pungkasnya. (Arya)


Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update. . .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *