Tim Ekspedisi Berkelanjutan Dayung Nusantara Jelajah, Tanam 10.000 Bibit Mangrove di Kawasan Pesisir Pulau Belitung

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com – Yayasan Wanadri lakukan penanaman dan pemeliharaan 10.000 bibit mangrove di kawasan pesisir pulau Belitung.

IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-09DESAAIKRAYAK
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-10DESAAIRMERBAU
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-11DESAPERAWAS
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-12DESAKACANGBUTOR
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-28DESATANJUNGRUSA
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-16DESAAIKPELEMPANGJAYA
previous arrow
next arrow
Shadow

Ketua Divisi lingkungan, Febby Nugraha, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan oleh tim Ekspedisi Berkelanjutan Dayung Jelajah Nusantara (DJN) 2024, bertajuk “BELITONG SEA KAYAK EXPEDITION”

Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) merupakan ekspedisi berkelanjutan yang diselenggarakan Wanadri sejak 2023. Bertujuan untuk menjelajahi pesisir tanah air, membantu mempublikasikan potensi wisata serta ikut berupaya menjaga kelestarian alam Indonesia.

Baca juga: Kunker ke Belitung, Pj Gubernur Babel, Pantau Stabilitas Harga dan Pastikan Stok Sembako Aman

Pada tahun 2024, ekspedisi ini bekerja sama dengan Tanjung Kelayang Reserve dan fokus pada pesisir pulau Belitung dengan salah satu misinya, membantu pelestarian hutan mangrove.

Penanaman dan pemeliharaan mangrove akan dilaksanakan di 2 lokasi utama, yakni Dusun Dudat, Desa Lasar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, dan Kuale Tambak, Desa Sukamandi, Kabupaten Belitung Timur.

Baca juga: Sugito Soroti Angka Stunting di Babel

IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-18PADANGKANDIS
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-26DESAKEMBIRI
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-23DESASIJUK
IKLANSELAMATPELANTIKANDPRDBELITUNG-24DESAAIRSAGA
previous arrow
next arrow
Shadow

Febby menyebutkan, aksi ini diharapkan dapat berkontribusi pada konservasi hutan mangrove yang berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan terintegrasi dengan kawasan wisata.

“Setiap area mangrove memiliki tantangan yang berbeda. Kawasan mangrove di area Dudat, diperlukan untuk penebalan area mangrove, sedangkan di area Sukamandi, kawasan mangrove terancam dengan adanya aktivitas penambangan liar.

Baca juga: Bertemu Tokoh Masyarakat, Pj Gubernur Babel Yang Baru Minta Masukan dan Saran

Begitu pun juga berbeda tantangannya di Subang, Jawa Barat dengan tantangannya banjir rob dan abrasi,” tuturnya.

Sebagai langkah awal, penanaman bibit mangrove dilakukan pada Kamis, (12/9/2024), bertempat di Kantor Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Belitung.

“Dengan partisipasi berbagai pihak yang peduli terhadap pelestarian alam. Acara penanaman juga diikuti oleh Kepala Desa Lassar, anggota Gapabel, dinas Pariwisata kabupaten Belitung, Dinas Kominfo kabupaten Belitung, yayasan Belitung Biodiversity Observer, Komunitas Akar Bakau, KTH Sayang Kampong, KTH Gempar Dudat serta perwakilan Tanjung Kelayang Reserve,” ujar Febby.

Ke depannya ujar Febby kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan hutan mangrove untuk keberlanjutan lingkungan.

“ Warga tidak lagi sekedar menanam, namun diajak untuk tanam dan rawat mangrove. Mangrove nantinya akan meningkatkan kembali hasil tangkap nelayan serta memberikan ruang baru untuk ekowisata,” pungkasnya. (Arya)


Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update. . .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *