Belitung, belitongbetuah.com – Setiap tahun daerah ini menghasilkan puluhan, bahkan ratusan ton timah dari ribuan masyarakat penambang di Belitung dalam penambangan tradisional.
Tambang yang masih dikelola mengandalkan tenaga manusia dianggap liar, sehingga mengancam keselamatan mereka dengan dalil melanggar hukum.
Hal itu dilontarkan oleh Lukman, biasa di panggil Dayat selaku Humas Tim Pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung, MZ Hendra Caya dan Sylpana.
Sebutnya, fenomena ini akan menjadi krisis ketenagakerjaan bagi masyarakat penambang, sehingga menjadi perhatian serius dari Paslon BerHasYl akan kepedulian nasib mereka.
Seperti diketahui kata Dayat, saat ini ribuan masyarakat Belitung hampir kehilangan pekerjaan, karena kesulitan menjual pasir timah.
Imbasnya, membuat harga timah turun secara drastis. “Ini bukan karena harga timah murah, tapi karena kasus timah yang membuat orang pembeli timah ketakutan untuk membeli timah. Jadi mau tidak mau orang yang memberanikan diri mengambil timah masyarakat, tapi dengan harga murah,” ujar Dayat dalam siaran pers nya, Rabu (18/9/2024).
Mirisnya sambung Dayat lagi, hingga saat ini belum ada kepala daerah yang memikirkan nasib masyarakat penambang. Berangkat dari keresahan itu, pasangan Insya Allah BerHasYL mencoba membuat suatu terobosan guna memperjuangkan nasib para penambang yang menjadi incaran penegak hukum lantaran menambang di lokasi yang ilegal.