Belitung, BelitongBetuah.com — Dalam diskusi publik yang hangat dan penuh semangat di Kedai Kopi BN 1, Tanjungpandan, Jumat malam (4/10), Ahmad Subhan Hafiz, Direktur Eksekutif Walhi Babel, mengungkap sederet fakta mengejutkan mengenai kerusakan lingkungan yang telah lama membayangi Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Tak main-main, kerusakan tersebut dikaitkan langsung dengan kerakusan segelintir orang yang mengeksploitasi alam tanpa memikirkan dampaknya bagi masyarakat.
Selama sesi yang cukup panjang, Hafiz mencoba menguraikan berbagai persoalan lingkungan yang semakin memprihatinkan. “Kerusakan di Babel ini begitu masif, bahkan waktu yang kami miliki tak cukup untuk menggambarkan seluruh masalah yang ada,” ujarnya
Baca juga: Bawaslu Belitung Bersama Panwascam, Lakukan Raker Terkait Pelaksanaan Kampanye
Dari pembabatan hutan hingga aktivitas tambang timah yang tak terkendali, semuanya disorot sebagai penyebab utama degradasi lingkungan di Babel.
Eksploitasi Brutal: Dari Korupsi Hingga Deforestasi
Babel, sebagai salah satu penghasil timah terbesar di Indonesia, tak bisa dilepaskan dari cerita suram tentang eksploitasi alam. Salah satu kasus yang paling mencolok tentu saja korupsi tambang timah senilai Rp300 triliun yang sempat menghebohkan publik. “Semua ini akibat keserakahan segelintir orang yang mengambil keuntungan dengan cara-cara brutal. Alam kita dirusak habis-habisan, aturan diabaikan, dan masyarakat menjadi korban,” tambah Hafiz, mengungkapkan kegeramannya.