Sesulit Itukah, Perbaikan Jalan Menuju Jobber Pertamina Yang Cuma 120 Meter, Hingga DPRD Belitung Gelar RDP

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com—DPRD Belitung gelar Rapat Dengar Pendapat ( RDP) Senin ( 13/1) mengenai kerusakan Jalan Dahlan RT 12 A / RW 05 Kelurahan Pangkal Lalang, Tanjungpandan. Jalan itu menuju Jobber Pertamina, panjangnya sekitar 120 meter.

RDP dipimpin Wakil Ketua II Joko Prianto, dihadiri para anggota dewan, Salman Alfarizi Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Setda Belitung, ada juga perwakilan Dinas Perhubungan, Oskar Yulanda Sekdin PUPR, Lurah Pangkal lalang Ratu Alpioni Tirta, perwakilan dari PT Elnusa Petrofin, Ketua RT dan Kepala Lingkungan setempat.

Sebelum masuk dalam bahasan di Ruang Bamus DPRD Belitung, warga sudah bertahun-tahun mengeluhkan kerusakan jalan tersebut akibat adanya aktivitas mobil tangki BBM.

Jalan itu merupakan satu-satunya akses yang dilalui mobil tangki. Dari belasan mobil tangki yang membawa BBM saban hari, ada beberapa unit kendaraan dengan muatan sumbu terberat lebih besar dari 10 ton.

Keluhan warga yang diwakilkan oleh Ketua RT, juga berapa kali di sampaikan dalam reses anggota DPRD Belitung. Terakhir dalam reses Izar Abdullah dan Sudiyanto di Kantor Lurah Pangkal lalang, pada awal Desember 2024 lalu.

Tak hanya itu, Kelurahan Pangkal lalang sudah 2 kali bertemu dengan pihak perusahaan terkait persoalan tersebut. Tepatnya, pada Oktober 2022 dan Juli 2024.

Kata Ratu Alpioni Tirta Lurah Pangkal lalang alasan pihak perusahaan tidak memperbaiki kerusakan karena itu merupakan jalan kabupaten.

Selain itu, usulan perbaikan jalan sudah diajukan dan di masukkan dalam Musrenbang, tapi juga belum terealisasi.

Karena belum ada solusi, maka warga Pangkal lalang, beserta Lurahnya mengadukan hal ini ke DPRD Belitung.

Meski Cuma Sejengkal, Tapi Cukup Rumit

Dalam RDP itu, setidaknya ada 3 poin yang jadi kendala mengapa jalan itu sulit di perbaiki.

Pertama terkait anggaran. Pada kesempatan itu, Ivan Haidari dari Komisi II bertanya kepada PUPR mengapa usulan di Musrenbang yang sudah dari 4 tahun lalu itu ditunda. “ Kalau ini bersifat urgent, cepat dong laksanakan,” pinta Ivan.

Dengan anggaran sekarang, “ Kalau untuk pemeliharaan bisa,” ujar Oskar.

Kedua, terkait teknis pengerjaan, jika memang harus dilakukan perbaikan secara menyeluruh. Teknis pengerjaan ini berkaitan langsung dengan lamanya waktu pelaksanaan, dikhawatirkan nanti akan mengganggu distribusi BBM. Mengingat, itu adalah satu-satunya akses jalan masuk dan keluar truk- truk tangki BBM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *