Belitung, belitongbetuah.com — Kelangkaan gas LPG 3 Kg dan mahalnya harga di masyarakat menjadi sorotan serius dari PJ Bupati Belitung Mikron Antariksa, Ketua DPRD Vina Cristyn Ferani dan Kajari Bagus Nur Jakfar.
Maka dari itu, Rabu ( 22/1) seluruh agen dan pangkalan gas LPG 3 kg diajak audiensi guna mengatasi persoalan tersebut, bertempat di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Belitung.
Pada kesempatan itu Pj Bupati Belitung mengatakan jika dilihat dari harganya, memang ada perbedaan harga yang jauh antara gas 3 kg yang disubsidi dengan gas 5 kg dan 10 kg yang non subsidi.
“ Tapi ingat, pemerintah memberikan subsidi tersebut tepat sasaran. Bahasa tepat sasaran ini lah yang menjadi patokan kita semua,” katanya.
Lanjut Mikron, hidup itu pilihan. Ketika kita memilih untuk menyalurkan LPG 3 kg, kita sudah tahu konsekuensinya seperti apa. Pasti tidak ada untung yang besar.
Terkait usulan kenaikan HET, akan diperjuangkan. Selain itu, Mikron juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas, meski saat ini situasi gas 3 kg langka.
Sementara itu Vina mengatakan, sebelumnya DPRD mengadakan RDP ( Rapat Dengar Pendapat), terkait aduan masyarakat tentang tingginya harga gas 3 kg. Di mana ada yang menjual dengan harga Rp 30 ribu dan Rp 40 ribu per tabungnya.
Kepada para agen dan pangkalan, Vina mengajak untuk flashback ke belakang. “ Kenapa LPG 3 kilo hadir. Karena LPG 3 kilo merupakan konversi dari minyak tanah. Karena yang memakai minyak tanah, dianggap kurang mampu. Maka LPG 3 kilo itu mendapat subsidi,” tuturnya, dalam acara itu.
Di sisi lain, dia menyadari, menjual gas 3 kg untungnya memang kecil, hanya Rp 2.500. “ Tapi barang yang dijual ini, adalah produk subsidi. Pada saat ada subsidi dengan uang negara, Pemerintah dan semua aparat penegak hukum berhak untuk mengawasi distribusinya,” jelas Vina.
“ Pada saat distribusinya tidak benar, aparat penegak hukum bisa masuk ke dalam ranah ini,” tambahnya.
Sebagai seorang pedagang, yang kebetulan sekarang jadi Ketua DPRD kata Vina, dirinya tahu persis siapa yang tidak mau untung besar. Itu wajib hukumnya. Tapi ingat, gas 3 kg ini barang subsidi. Sehingga, ia sarankan kalau mau untung besar, carilah usaha yang bisa buat nyaman makan dan nyaman tidur.
“ Hari ini, Pak Kajari mengundang kita datang ke sini. Kita harus berterima kasih, sebab Pak Kajari memberi kita arahan, mengingatkan kepada kita ini produk subsidi, jangan jual banyak untung. Jual lah 18 ribu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kajari lebih menekankan akan pentingnya untuk bersyukur dalam hidup. Dia lalu membeberkan siklus korupsi itu terjadi, yang dimulai dari ketidak mampuan, tapi dipaksakan. “ Semua kembali ke kemampuan dan rasa syukur kita,” terangnya.
Dengan kata lain, Kajari mengingatkan, jual gas 3 kg sesuai HET, untungnya memang kecil, tapi ini barang bersubsidi. Dan, sedari awal agen dan pangkalan sudah tahu tentang itu. Namun jika memaksakan untuk menjual di atas itu, tentu ada konsekuensinya. (Yusnani)
Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update. . .