Beberapa Modus dan Sayembara Terkait Persoalan Gas 3 kg di Belitung, Apa itu

oleh -

Belitung, belitongbetuah.com — Setelah diadakan audiensi dengan seluruh agen dan pangkalan gas LPG 3 kg yang ada di Belitung, Rabu (22/1) ada beberapa modus yang ditemukan sebagai penyebab kelangkaan gas melon itu.

Acara itu sendiri di adakan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Belitung, Jl. Sriwijaya No 1, Paal Satu, Tanjungpandan. Dalam hal ini, Kajari Belitung Bagus Nur Jakfar, sengaja mengundang seluruh agen dan pangkalan gas LPG 3 kg, guna mencari solusi terhadap kelangkaan dan tingginya harga barang subsidi tersebut, yang sejatinya hanya untuk masyarakat miskin.

Selain itu Pak Kajari juga mengundang Pj Bupati Belitung Mikron Antariksa, Ketua DRPD Belitung Vina Cristyn Ferani dan Sales Branch Manager Rayon II Belitung Mulian Pratama.

Baca: Agen dan Pangkalan di Belitung, Diingatkan LPG 3 Kg Untuk Masyarakat Miskin: Mau Untung Besar Jangan Jualan Gas

Kembali ke modus. Dikatakan Kajari, ada beberapa modus yang ditemukannya sebagai penyebab permasalahan gas 3 kg ini.

Modus pertama, dengan HET yang murah, berani membuat agen dan pangkalan menjualnya kepada warga yang berada di luar wilayah kerjanya. Kedua, dengan Het yang murah berpotensi menimbun gas. Ketiga, dengan harga Het yang rendah, pengiriman gas bekerja sama dengan Pengecer.

Modus berikutnya, satu KK bisa menggunakan beberapa KTP untuk membeli gas. Modus berikutnya lagi, Pengecer membeli gas ke beberapa pangkalan.

“ Jadi pangkalan ini didatangi beberapa pengecer dan langsung beli. Oh, pangkalan ini ada gas, pangkalan itu ada gas. Dia ambil. Pangkalan menerima konsumen bukan dari area kerjanya. Harusnya, kalau dia untuk Tanjung Rusa, yah khusus untuk di Tanjung Rusa aja. Jadi bukan warga Tanjungpandan beli di Tanjung Rusa, ini menyalahi aturan. Ini perlu ketegasan dari Pangkalan,” bebernya.

Dari kajian singkat ini, Kajari katakan inilah yang menyebabkan Belitung terpuruk. “ Sebenarnya, Kabupaten Belitung kaya. Cuma, yang menyebabkan kita miskin, warga kita sendiri. Pengecer-pengecer yang menjajah warga kita sendiri,” tukasnya, tentang masalah gas 3 kg.

Langkah lain yang diambil Kajari dengan mengadakan sayembara sebagai bentuk pengawasan bersama.

“ Kami sepakat mengeluarkan sayembara sebagai bentuk pengawasan bersama. Kami akan keluarkan rilis, siapa pun yang melaporkan kecurangan atau menemukan adanya kecurangan, baik itu pengecer atau pangkalan akan diberikan reward,” kata Pak Kajari.

Reward itu untuk sementara berupa 1 kilo beras. “ Kami akan titipkan ke Kantor Desa masing-masing. Bisa diambil di sana. Saat ini masih 1 kilo. Jadi silahkan masyarakat, LSM, Media melaporkan. Tata caranya nanti akan saya atur. Pertamina akan support, sekaligus CSR Pertamina untuk masyarakat, biar merata,” katanya lagi.

Hanya saja, Kajari meminta bahwa laporan harus valid, sesuai dengan kondisi yang ditemukan di lapangan,” Data pelapor, kami rahasiakan. Dijamin aman,” pungkasnya. (Yusnani)


Yuk, ikutin terus perkembangan informasi seputaran Belitong melalui media online belitongbetuah.com atau cukup meng-klik link Fanpage Facebook -nya Belitong Betuah yang selalu menyajikan berita terlengkap seputaran Belitong yang kami update. . .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *