Bupati Belitung Djoni Alamsyah Soroti Kinerja PDAM, Puluhan Tahun Berdiri Masih Merugi

oleh -
IKLANLEBARAN2025-01DINASPENDIDIKAN
IKLANLEBARAN2025-04DESAAIRSERUK
IKLANLEBARAN2025-02DESALASSAR
IKLANLEBARAN2025-03DESAPADANGKANDIS
IKLANLEBARAN2025-05DESAKECIPUT
previous arrow
next arrow
Shadow

Belitung, belitongbetuah.com— Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Belitung, yang sejak Maret 2021 lalu, berganti nama menjadi Perusahaan Umum Daerah ( Perumda) Tirta Batu Mentas mendapat sorotan dari Bupati Belitung Djoni Alamsyah.

IKLANLEBARAN2025-07DESASUNGAISAMAK
IKLANLEBARAN2025-06DESAKACANGBUTOR
IKLANLEBARAN2025-08DESABADAU
IKLANLEBARAN2025-09DESAJURUSEBERANG
IKLANLEBARAN2025-10DESAKEMBIRI
previous arrow
next arrow
Shadow

Pasalnya, sebut Djoni sejak berdiri tahun 1987, hingga kini perusahaan tersebut masih merugi, padahal sudah puluhan tahun beroperasi. Sehingga dia menilai selama ini pengelolaan PDAM kurang baik.

“ Ini harus dibenahi, karena umurnya sudah panjang, bukan balita lagi. Kalau masih balita kan kita masih maklum. Kalau dak salah ini tahun 1987, jadi hampir 40 tahun, tapi kok masih seperti ini,” tandas Djoni mengenai keheranannya atas pengelolaan perusahaan tersebut, padahal telah berjalan lama.

Terhadap kondisi ini, Djoni menuturkan rasa keprihatinannya. “ PDAM ini cukup membuat saya sedih. Nilai penyusutan aset sangat besar, dan sampai sekarang belum pernah untung,” sebutnya, saat ditemui usai Rapat Evaluasi, Senin ( 24/3/2025).

Diterangkan Djoni, salah satu permasalahan yang dialami PDAM yakni besarnya piutang yang belum tertagih, sekitar Rp 4 miliar.

Dalam waktu dekat, dia akan melakukan pembenahan dan pengawalan ketat terhadap kinerja perusahaan tersebut, sehingga jangan sampai membebankan keuangan daerah, mengingat tiap waktu ada kucuran dana dari pemerintahan daerah ke PDAM.

“ Jadi, akan kita benahi segera, kita butuh treatment khusus. Di tahun 2025 ini, akan saya kawal ketat, jadi di tahun 2026 tidak lagi seperti itu,” ujarnya.

Meski demikian, Djoni menyadari sepenuhnya jika PDAM merupakan public service obligation ( PSO), sehingga orientasinya tidak melulu soal bisnis.

“ Kita harus memberikan service kepada masyarakat. Jadi, memang oriented nya gak selalu ngambil untung, tapi juga gak boleh rugi. Harapan saya impas, minimal tidak jadi beban dari Pemerintahan Daerah,” tukas Djoni. (Yusnani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *