Belitung, belitongbetuah.com — Kembalinya Bandara Hanandjoeddin berstatus International bagaikan oase di tengah dunia pariwisata Belitung yang tengah terpuruk.
Sebagai salah satu leading sektor bagi Belitung, pariwisata menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi masyarakat. Manisnya sektor ini, pernah dirasakan, pada setengah dekade lalu.
Pariwisata adalah sebuah industri yang kompleks dengan berbagai sektor dan komponen yang saling terkait. Dampak efek berganda atau multiplier effect dari pariwisata ini lah, membuat wajah Belitung sangat cantik, dengan kehadiran hotel-hotel berbintang, jalan-jalan yang mulus, tempat-tempat wisata dan infra struktur lainnya. Ekonomi kreatif tumbuh pun secara signifikan.
Seiring memudarnya magis pariwisata, maka kecantikan wajah Belitung ikutan luntur. Kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Belitung terjun bebas. Pelaku wisata banyak yang banting setir, tingkat okupansi hotel turun drastis, bus-bus besar pariwisata tak sebanyak dan sesering dulu berseliweran di jalan. Lokasi-lokasi destinasi seakan terbiarkan, dan lainnya.
Sehingga ketika status bandara Hanandjoeddin berstatus internasional lagi, pada 25 April 2025, Pemerintahan Daerah Belitung menjadikan hal ini sebagai momentum kebangkitan pariwisata.
“ Saatnya kita berbenah,” kata Bupati Belitung Djoni Alamsyah.
Tindak lanjut dari itu, Selasa ( 29/4/2025) Wakil Bupati Belitung Syamsir pimpin Rapat Pembahasan Percepatan Kebersihan dan Pembangunan.
Ditemui usai rapat, Syamsir mengatakan ini adalah instruksi Bupati yang merupakan tindak lanjut dari bandara kita. “ Jangan statusnya Internasional, tapi kita tidak berbenah,” sebutnya.
Maka hal utama dulu, melakukan perencanaan untuk pembersihan. “ Memang saya lihat kawasan bandara kita itu kumuh. Termasuk rumah-rumah pegawai bandara tidak terurus. Rumput-rumputnya tinggi. Tadi kita undang GM bandara, supaya kita bekerja bersama-sama. Dan jadwalnya sudah diinfokan. Jumat depan lokus kita di bandara dan Desa Buluh Tumbang,” terang Syamsir.
Kemudian, gapura ucapan selamat datang pembuatannya segera dilakukan. “ Karena selama ini tidak ada. Nanti letaknya, gak jauh-jauh dari Bandara,” kata Syamsir lagi.
Untuk pembersihannya, akan dilanjutkan sampai ke kota. “ Kita akan melibatkan desa, kelurahan, semuanya. Ini terus berlanjut. Cuma yang sifatnya pemeliharaan, Dinas PU memang ada pegawai khusus, tiap hari mereka bekerja. Tapi untuk kekompakan kita, tiap Jumat kita lakukan pembersihan,” jelas Syamsir.
Sedangkan untuk taman-taman yang dilalui dan milik pemerintah daerah, pihak PU sudah diinstruksikan secepatnya membuat perencanaan. “ Supaya kita bisa buat pernak -pernik, lampu-lampu indah akan kita pasang, jadi kalau malam kelihatan cantik. Termasuk juga di simpang-simpang jalan,” beber Syamsir.
Selain itu, pembangunan untuk area kuliner yang di jalan Endek, sudah dibuatkan perencanaan dan akan terintegrasi dengan Bundaran, Kave Senang, Barata, Puncak dan sekitarnya.
“ Ini akan kita percantik. Termasuk juga gedung food court dan galeri. Kita akan rapat dengan mereka, supaya mereka mengubah wajahnya menjadi menarik. Jangan orang lewat Mampau, tapi Cuma lewat saja. Tapi juga harus menarik,” katanya.
Begitu pula dengan JPO yang menghubungkan antara Food court dengan Galeri. “ Itu kita akan bahas dan lihat perencanaan. Yang jelas, kita fokuskan dulu kebersihan. Termasuk sarana dan prasarana, infrastruktur akan segera di rencanakan,” jelas Syamsir.
Di samping itu, rumah makan- rumah makan akan ditata, sehingga wisatawan yang datang tidak kaget dengan notanya. “ Sebab, ini juga yang jadi keluhan wisatawan. Kesan kita, biar harganya tidak tinggi, tapi perputarannya yang tinggi, ”imbuh Syamsir.
Intinya, begitu bandara sudah internasional, “ Kita segera bergerak. Termasuk maskapai, kita bergerak. Jangan statusnya internasional tapi tidak ada penerbangan. Soalnya kalau tidak, kita akan dievaluasi. Jadi, ini tugas kita untuk menata, supaya Belitung selalu cantik,” pungkasnya. (Yusnani)